Kabardewata - Ali Sodikin General Manager PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Benoa mengatakan berupaya bisa meningkatkan pelayanan jasa kepelabuhan yang terbaik untuk masyarakat Bali.
“Kami berkomitmen dari dahulu sampai sekarang ingin memberikan pelayanan jasa kepelabuhan yang terbaik untuk masyarakat. Sehingga bisa membantu melancarkan arus logistik, mengingat arus logistik mempunyai andil yang sangat besar untuk pertumbuhan ekonomi di daerah,” ungkapnya disela-sela Ulang Tahun ke-23 Pelindo III di Terminal Domestik, Benoa, Denpasar
Lanjutnya, jika arus logistik lancar diharapkan barang-barang yang dibutuhkan masyarakat bisa datang tepat waktu dan stok barang tersedia, sehingga bisa mengantisipasi dampak inflasi dan bisa mengantisipasi kenaikan harga.
Harapan kami saat ini, ingin terus memberikan pelayanan jasa kepelabuhan yang prima melalui pembangunan yang terstruktur dan perbaikan sistem. Dilakukan dengan kerjasama bersama seluruh mitra dan stakeholder sehingga kepentingan ekonomi masyarakat ini bisa dilaksanakan bersama-sama,” ujarnya. Sodikin mengatakan, intinya adalah ingin memacu integrasi logistisk baik di daerah maupun nasional.
Integrasi logistik ini, kata dia, sangat terkait dengan kelancaran infrastruktur khususnya logistik barang seperti halnya peti kemas. “Kami harus menyiapkan lapangan peti kemas, dermaganya, kemudian menyiapkan karantina, lalu menyiapkan tempat penimbunan sementara dengan bea cukai. Jadi ini yang harus disiapkan untuk meningkatkan dalam rangka memacu integrasi logistik kita,” ujarnya. Selain itu, diperlukan juga pelabuhan ekspor-impor. Mengingat barang ekspor-impor dengan barang domestik memiliki perlakuan yang berbeda.
“Jadi barang ekspor-impor harus melalui dokumen-dokumen yang melibatkan instansi pemerintah terkait dengan dokumen ekspor-impor. Selain itu, ada pula dokumen karantina barang karena barang masuk dan keluar harus dipastikan clear dan tidak membawa bibit penyakit,” tambahnya.
“Ini masih kami rencanakan dan akan dimatangkan secara internal. Nanti akan kami infokan, ini masih penggodokan di internal,” ujarnya.
Terkait dengan pelabuhan ekspor, rencananya akan direalisasikan pada tahun 2016. “Tetapi nanti kami sampaikan detail setelah programnya matang bersama stakeholder terkait, saat ini kami sedang mengupayakan secara internal. Kami harapkan 2016 bisa terwujud,” katanya.
Setelah lahirnya pelabuhan ekspor ini, kata dia, akan diberlakukan beberapa mekanisme bersama stake holder, seperti bersama bea cukai, karantina dan para stakeholder yang lain. “Kami akan bersama-sama menyiapkan sistem khusus untuk pelayanan kapal ekspor-impor ini melalui peti kemas, tetapi untuk detailnya akan disampaikan setelah program ini dimatangkan secara internal,” imbuhnya kembali.
Sementara itu, Mira Eka Putri selaku Humas PT Pelindo III, mengatakan bahwa hingga November 2015 telah ada 50 unit kapal pesiar yang datang ke pelabuhan Benoa. “Kami targetkan sampai akhir tahun bisa sampai 60 unit kapal pesiar, kami optimistis, karena biasanya pada bulan Desember ada kapal yang tidak berencana masuk ke siniBali, biasanya masuk melalui Pelabuhan Benoa,” ujarnya.Jadi jumlah wisatawan yang datang dengan kapal pesiar mencapai 59 ribu dan target kami sampai akhir tahun adalah 65 ribu dan saya yakin. Sejauh ini wisatawan yang banyak datang dari Australia hingga 50 persen, sisanya diduduki oleh wisman asal Asia seperti Jepang, Tiongkok dan asal Eropa,” katanya
Tuangkan Komentar Anda