Wujudkan Pariwisata Bali Bebas Sampah Plastik, Ini Langkah BHA

Wujudkan Pariwisata Bali Bebas Sampah Plastik, Ini Langkah BHA

Mangupura- Pelaku perhotelan diharapkan ikut menjaga lingkungan, termasuk berkomitmen mewujudkan pariwisata Bali yang bebas sampah dan polusi plastik. Harapannya Bali menjadi bersih dan indah dikunjungi wisatawan, termasuk menumbuhkan kepedulian warga untuk tidak membuang sampah di sungai.

Pelaku perhotelan yang tergabung Bali Hotels Association (BHA) menunjukkan komitmen kuatnya terhadap keberlanjutan lingkungan tersebut dengan mendukung Sungai Watch dalam upaya melawan polusi plastik di Bali. Itu dengan peluncuran instalasi penghalang sampah sungai di kawasan Desa Kekeran, Mengwi, Kamis (6/3).  

Head of Sustainability di BHA, T.G Nielsen menyampaikan, menjaga lingkungan Bali merupakan prioritas utama bagi semua orang, dan khususnya di sektor pariwisata. Ini juga bagian dari filosofi keseluruhan untuk benar-benar mendidik hotel-hotel di Bali, serta mendidik staf di semua hotel untuk tidak menggunakan plastik. 

Ia yang juga GM Fivelements Retreat Bali ini mengatakan, pada 2025, BHA telah berkomitmen untuk menjadi penandatangan United Nations Global Plastic Tourism Initiative

“Ini berarti bahwa kami pada dasarnya meminta setiap hotel di Bali untuk tidak menggunakan plastik. Karena kita semua memahami bahwa plastik sangat sulit untuk menguraikan sepenuhnya,” katanya.

Selain itu, penting juga untuk mendidik tim hotel dan staf hotel agar mereka menyampaikan pesan ini kepada keluarga mereka dengan mengatakan, jangan gunakan plastik namun bisa membawa tas yang dapat digunakan berkali-kali.

“Jangan gunakan kantong plastik saat pergi ke pasar, jangan gunakan plastik hanya sekali. Karena pada akhirnya, seperti yang kita lihat di sini, plastik dibuang ke sungai,” terangnya.

Kata dia, bagaimana memiliki filosofi agar bisa mendaur ulang plastik dengan lebih baik. Pihaknya menyambut baik Sungai Watch di mana mereka mendaur ulang plastic, mengubah sampah plastik menjadi furnitur dan berbagai benda lain yang bisa digunakan. Intinya adalah mengajak semua pelaku industri perhotelan untuk bersatu dan membantu. 

“Mari kita bersama-sama membantu Bali mengurangi penggunaan plastik agar menjadi destinasi yang lebih bersih dan sehat,” harapnya.

Pihaknya pun memberi tekanan kepada para pemasok bahan pangan ke hotel, jangan kirim dalam kemasan plastik.

 “Jangan kirim buah yang dibungkus plastik. Kini harus diubah adalah pola pikir. Itu bagian yang paling penting,” imbuhnya.

Menurut Nielsen, para General Manager hotel di Bali kini juga semakin proaktif dalam mendukung perubahan ini dan benar-benar menyadari tidak perlu menggunakan plastik dalam operasional.

 Cara terbaik adalah dengan langsung mengurangi penggunaannya. Misalnya, botol air minum yang sering digunakan, cukup gunakan wadah (tumbler) nonplastik atau wadah yang bisa menyimpan air dan bisa diisi ulang berkali-kali. Jadi, kita tidak perlu membeli botol plastik di supermarket.

Ia pun menilai pemerintah memainkan peran kunci dalam hal ini, karena mereka harus benar-benar memahami bahwa setiap hari di lapangan memproduksi ratusan juta ton plastik dan limbah.

“Apa yang kita lihat di Pantai Kedongan pada Januari, di mana plastik terus berdatangan, itu benar-benar mengerikan. Plastik itu bukan hanya berasal dari Jawa, tetapi juga dari sungai dan dari hulu. Karena curah hujan yang tinggi, plastik hanyut ke air, lalu kembali lagi ke pantai,” tegasnya.

Paling penting adalah pemerintah harus mengambil tindakan nyata. Pemerintah harus membangun lebih banyak fasilitas daur ulang di seluruh Bali dan benar-benar berkontribusi dalam menyelesaikan masalah ini. Bila pemerintah tidak berusaha membangun fasilitas daur ulang dan sistem pengelolaan sampah yang memadai, banyak warga desa yang bingung harus berbuat apa.

Partnerships Manager Sungai Watch, Dika mengatakan, pemasangan trash barrier atau jaring penghalang sampah di sungai di Mengwi ini menjadi langkah besar untuk melindungi lingkungan Bali.

“Kita ingin sebisa mungkin menurunkan kuantitas sampah yang ke TPA atau ke landfill.

Admin
Author : Admin

Kabardewata.com | Media cerdas dari Bali adalah media online independen, berintegritas dan terpercaya menjadi rujukan informasi oleh pembaca.

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait