Travel Exchange (Travex) offline yang merupakan rangkaian dari penyelenggaraan pameran perjalanan wisata Bali and Beyond Travel Fair (BBTF) 2024 di Bali International Convention Center Nusa Dua, Kamis (13/6/2024).
Pembukaan Travex Offline oleh Pj. Gubernur Mahendra Jaya menandai dimulainya proses transaksi antara seller dan buyer pada ajang BBTF 2024 dengan target transaksi Rp. 7,61 triliun.
Pj. Gubernur Bali S. M. Mahendra Jaya menyampaikan penyelenggaraan kegiatan yang menurutnya sangat luar biasa ini. "Atas nama Pemerintah Daerah, saya menyampaikan terima kasih atas penyelenggaraan BBTF ke-10 yang mempertemukan seller dan buyer dari berbagai negara," ucapnya.
Ia sangat memahami, penyelenggaraan event sebesar ini bukanlah suatu hal yang mudah. "Penyelenggaraan kegiatan seperti ini membutuhkan semangat, kerja keras dan sumber daya yang tak sedikit," sebutnya.
Mahendra Jaya berkeyakinan, kegiatan ini dapat mendatangkan banyak manfaat bagi pelaku pariwisata dan masyarakat luas. Oleh sebab itu, ia berharap BBTF menjadi event yang digelar secara berkesinambungan.
"Karena seperti kita ketahui, pariwisata Bali bisa berkembang seperti saat ini berkat peran dari berbagai stakeholder pariwisata," cetusnya.
Pj. Gubernur juga mengingatkan agar pengembangan sektor pariwisata tetap mengedepankan upaya pelestarian kearifan lokal yang telah menyatu dengan masyarakat Bali.
"Bali harus tetap dijaga. Saya tak ingin anak-anak kita di kemudian hari mengetahui keindahan alam dan ragam budaya hanya dari dokumen seperti gambar, video atau cerita," urainya.
Mahendra Jaya menginformasikan tentang kondisi perekonomian Daerah Bali yang makin membaik dan telah sepenuhnya pulih pasca pandemi Covid-19. Di tahun 2023 Bali berhasil mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 5,71 persen, melampaui angka pertumbuhan ekonomi sebelum pandemi yang tercatat 5,6 persen.
"Bahkan pada triwulan satu tahun 2024, pertumbuhan ekonomi kita telah mencapai 5,98 persen," tandasnya. Ia menilai, membaiknya situasi perekonomian Daerah Bali tak terlepas dari pulihnya sektor pariwisata yang didorong oleh kegiatan seperti BBTF dan event lainnya.
Usai membuka Travex BBTF, Pj. Gubernur Mahendra Jaya bersama Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Gusti Agung Diah Utari dan didampingi Kadispar Bali Tjokorda Bagus Pemayun melakukan peninjauan ke sejumlah stand pameran. Selain menyapa penjaga stand, ia juga mengingatkan sejumlah hal yang berkaitan dengan upaya meningkatkan daya saing seperti pentingnya memperhatikan kemasan produk.
Ketua Asosiasi Agen Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Bali yang juga selaku Ketua Panitia Penyelenggara BBTF 2024 I Putu Winastra menjelaskan, pameran tahun ini melibatkan 370 pembeli dari 45 negara. Buyer itu datang dari negara-negara di Eropa, Afrika, Australia, dan Amerika Serikat. Sedangkan penjual paket pariwisata yang ikut dalam BBTF tahun ini mencapai 282, meliputi pelaku usaha dari delapan negara seperti Nepal, Timor Leste, China, Amerika Serikat, Malaysia, Afrika Selatan, Iran serta Indonesia.
Selain itu, ada 11 provinsi di tanah air yang ikut berpartisipasi sebagai penjual yaitu DKI Jakarta, NTB, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kepulauan Riau, Yogyakarta, NTT, Bangka Belitung, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Timur.
Winastra kemudian menambahkan, peserta BBTF tidak hanya perusahaan yang bergerak di bidang perjalanan wisata, tetapi juga ragam usaha lain yang bergelut di bidang pertemuan/konferensi (MICE), penyelenggaraan kegiatan (EO), usaha pernikahan (WO) dan segmentasi korporasi. Selain bertujuan mendorong potensi ekonomi kreatif dan pariwisata tanah air, ajang pameran pariwisata ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan berkualitas.
Tuangkan Komentar Anda