Tanpa menggunakan data sebagai panduan dalam membuat keputusan, kebanyakan startup dan bisnis kecil melakukan apa yang mereka pikir paling masuk akal: Mereka mengejar kompetitor. Mereka mengejar trend atau mengikuti mode. Namun dengan mengejar dan menjadi pengikut artinya bisnis Anda tidak akan dapat menjadi pemimpin dalam pasar. Ini berarti menjadi yang kedua.
Perusahaan yang memimpin pasar memiliki mekanisme yang sudah disiapkan untuk menangkap data penting pelanggan. Sebagian dari budaya tersebut adalah mengumpulkan dan mengintepretasikan informasi mengenai perusahaan dan pelanggan mereka.
Namun data menjadi tidak berguna jika perusahaan melihat hal yang salah atau memberikan pertanyaan yang tidak tepat.
Mengetahui pertanyaan yang tepat dapat menjadi hal yang tricky dan tentunya membutuhkan waktu. Waktu merupakan variabel yang tidak dimiliki oleh perusahaan baru, jadi memberikan pertanyaan yang tepat merupakan hal yang penting.
Tidak ada standarisasi pertanyaan yang dapat diaplikasikan pada setiap industri. Namun memberikan pertanyaan seperti “Dari mana pelanggan datang?” dan “Bagaimana pelanggan menemukan perusahaan?” merupakan hal yang baik untuk memulainya.
Hal ini sangat berarti, sebagai contoh, apakah pelanggan menemukan bisnis Anda karena sebuah iklan atau kampanye marketing atau melalui mulut ke mulut. Apakah pelanggan saling berinteraksi satu sama lain? Jika iya, dimana? Apakah mereka pelanggan lokal? Bagaimana mereka menemukan perusahaan Anda?
Mengetahui bagaimana pelanggan dapat menemukan bisnis Anda merupakan langkah awal. Dengan mengetahui keterlibatan pelanggan dan preferensi pembelian mereka untuk menghasilkan sebuah data merupakan hal yang sangat esensial. Cari tahu mengapa pelanggan membeli satu produk tertentu atau mengapa pelanggan tidak melakukan pembelian.
Ketika perusahaan memiliki data yang baik, inovasi akan muncul dari pengguna dan perilaku pelanggan. Kemudian perusahaan dapat mengantisipasi dan bereaksi untuk keperluan pelanggan daripada mencoba untuk memikirkan apa kebutuhan mereka atau apa yang mereka inginkan. Yang satu merupakan perkiraan. Sedangkan yang lain merupakan pengetahuan. Keajaiban terjadi ketika sebuah tim yang berbakat dan kreatif dilepaskan untuk memecahkan apa yang dibutuhkan oleh pelanggan daripada mereka harus menebaknya.
Ketika sebuah perusahaan mulai menggunakan data untuk mencari tahu apa yang sedang terjadi di sekitar bisnis, maka anggota tim akan terlihat dan merasa seperti seorang jenius. Kemudian perusahaan kompetitor akan mengejar perusahaan Anda. Mungkin mereka akan meniru. Namun karena mereka tidak menggunakan peta yang tepat, mereka tidak akan dapat apa yang terjadi di tikungan berikutnya.
“Anda harus keluar dan mendominasi pasar Anda melalui penggunaan data analitik”, kata Josh Felber, penasihat entrepreneur sekaligus penulis buku best seller “Transform”. “Perusahaan yang berusaha untuk bersaing tidak akan melihat angka mereka. Namun akan menggunakan data pada pasar mereka untuk mencari klien ideal dengan presisi yang sangat akurat”.
Beberapa pemimpin dalam bisnis telah mengetahui perbedaan antara bertindak berdasarkan apa yang mereka tahu dengan apa yang mereka pikir mereka tahu. Hampir satu abad yang lalu, pada tahun 1922, John Reith, general manajer dari BBC, melihat hal itu dan mengatakan “Mereka yang membanggakan diri mereka berdasarkan memberikan apa yang mereka pikir diinginkan oleh publik seringkali menciptakan permintaan fiktif untuk standar yang rendah dimana mereka akan puas dengan hal itu”.
Menggunakan data secara benar merupakan perbedaan antara pebisnis yang berpikir bahwa dia berada di jalan yang benar dan pebisnis yang mengetahui bahwa dia berada di jalan yang benar.
Sumber : kerjayuk.com
Tuangkan Komentar Anda