8 Profesi yang Bersaing Ketat dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN

8 Profesi yang Bersaing Ketat dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN

Memasuki tahun diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), persaingan di bursa tenaga kerja akan semakin meningkat. Pasalnya MEA yang memungkinkan terbukanya arus perdagangan barang dan jasa juga berimbas pada terbukanya peluang tenaga kerja asing untuk bekerja di Indonesia.

Untuk membendung serbuan tenaga kerja asing, pemerintah telah melakukan berbagai usaha, salah satunya adalah sertifikasi, yaitu dengan menetapkan standar dan kompetensi yang diperlukan di kancah ASEAN. Hal ini penting dilakukan agar masyarakat Indonesia dapat bersaing, dan lapangan kerja Indonesia tidak didominasi oleh pekerja asing.

Berikut 8 profesi yang akan bersaing dalam MEA, seperti tertuang dalam ASEAN Mutural Recognition Arrangement (MRA), yang dikutip Senin (4/1/2015)

Insinyur atau Sarjana Teknik
Salah satu profesi yang akan bersaing dalam MEA adalah Sarjana Teknik. Ini berlaku untuk semua Sarjana Teknik. Ada sekitar 14 jenis profesi insinyur atau Sarjana Teknik, mulai dari teknik mesin, geodesi, teknik fisika, teknik sipil, dan hingga teknik kimia

Arsitek
Arsitek adalah mereka yang ahli merancang bangunan. Luasnya lahan kerja seorang arsitek, karena menyangkup banyak bidang seperti interior, lingkup bangunan, lingkup kompleks bangunan, sampai kota dan regional, membuat profesi ini akan mengalami persaingan yang sangat ketat dalam MEA.

Tenaga Pariwisata
Mengingat Indonesia memiliki banyak objek wisata, tenaga pariwisata menjadi lahan pekerjaan yang paling dibutuhkan saat ini. Tantangan yang sesungguhnya terjadi saat ini karena banyak pemodal asing yang berinvestasi di sektor pariwisata Indonesia. 

Tak hanya pramuwisata, jenis tenaga pariwisata sangat banyak mengingat sektor ini juga sangat luas dan berkaitan dengan profesi lainnya, seperti pramugari, pilot, katering, hingga jasa perhotelan.

Akuntan
Akuntan adalah merea yang ahli di bidang akuntansi. Profesi ini dibedakan atas beberapa macam, yaitu akuntan publik, akuntan intern, akuntan pemerintah, hingga akuntan pendidikan. Mengingat banyaknya profesi akuntan handal yang dibutuhkan, Sarjana Akuntansi akan bersaing ketat dengan tenaga kerja asing yang tak kalah kualitasnya.

Dokter Gigi
Angka profesi dokter gigi masih sangat jarang di Indonesia jika dibandingkan dengan profesi lain. Jumlah tenaga ahlinya tidak sebanding dengan kebutuhan masyarakat. Sehingga profesi dokter gigi menjadi salah satu profesi yang dibutuhkan saat ini. Jangan sampai profesi ini nantinya menjadi ladang empuk bagi tenaga kerja asing di Indonesia.

enaga Survei
Tenaga Survei dalam hal ini adalah mereka tenaga ahli dalam bidang pengukuran bumi, pengukuran tanah dan darat. Tenaga ahli ini berasal dari kampus-kampus yang mengajarkan ilmu bumi, seperti Teknik Geodesi dan Geomatika. Hingga saat ini, kebutuhan akan tenaga ahli survei ini sangat dibutuhkan oleh Indonesia.

Praktisi Medis
Dibukanya keran MEA memungkinkan Anda bertemu dengan dokter asing saat berada di Rumah Sakit. Tenaga ahli di bidang kedokteran menjadi profesi yang sangat bersaing ketat dengan berbagai negara yang tergabung dalam MEA. Jika tidak mampu bersaing, jangan heran jika Rumah Sakit yang Anda kunjungi dipenuhi oleh tenaga medis asing.

Perawat
Kebutuhan akan hidup sehat tentu menjadi kebutuhan semua orang. Oleh karenanya tenaga ahli di bidang kedokteran sangat dibutuhkan. Tak hanya dokter, perawat juga perlu memiliki kompetensi yang unggul agar dapat bersaing dengan tenaga perawat asing. Jika Anda merupakan seorang perawat dengan kompetensi unggul dan memiliki jam terbang yang tinggi, tidak ada salahnya untuk bekerja di Rumah Sakit luar negeri, namun jika Anda merasa belum memiliki jam terbang tinggi, ada baiknya Anda meningkatkan kompetensi diri Anda agar dapat bersaing.


Ditayangkan sebelumnya dari situs liputan6
Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait