Banyak orang bercita-cita menjadi entrepreneur suatu hari nanti, tapi tidak kunjung memulai usaha bisnisnya. Banyak hal yang menjadi alasan seseorang menundanya. Seperti modal yang belum terkumpul, ide bisnis yang belum digodok secara matang, dan juga ingin mencari pengalaman terlebih dahulu di dunia kerja.
Faktanya, sudah banyak entrepreneur Indonesia yang sudah mulai merintis usaha di usia muda. Bahkan, beberapa di antara mereka berhasil meraih kesuksesan sebelum mencapai usia 30 tahun. Yuk, simak beberapa entrepreneur Indonesia tersebut.
Ilmu dari sekolah memang penting untuk menambah wawasan kita mengenai dunia. Banyak orang memilih menyelesaikan sekolah sebelum memulai bisnis mereka. Namun Yasa Singgih tidak ragu ketika memulai bisnis saat ia masih duduk di bangku SMA. Entrepreneur Indonesia yang sekarang berusia 22 tahun ini sempat mengalami kegagalan dengan hanya menjual 2 kaos selama 2 minggu. Ia melanjutkan petualangan bisnis fashion-nya dengan menjual kembali kaos yang dibelinya secara grosir dari Pasar Tanah Abang. Perlahan banyak orang yang membeli dagangannya hingga Yasa sempat mengalami sukses kala itu. Merasa kurang puas, entrepreneur Indonesia ini juga sempat menjajal keberuntungan dengan membuka kafe Ini The Kopi yang sayangnya bangkrut hingga ia menanggung kerugian hingga ratusan juta.
Di usia 19 tahun, entrepreneur Indonesia ini kembali ke industri fashiondengan menjual pakaian khusus pria bertajuk Men’s Republic yang ia pasarkan secara online. Ia mencoba mencari mitra yang mau menitipkan produknya untuk dijual kembali. Kini Men’s Republic sukses menjadi bisnis beromzet miliaran rupiah dengan menjual ribuan sepatu tiap bulannya. Beberapa penghargaan juga didapatkan oleh entrepreneur Indonesia ini seperti juara 1 Wirausaha Muda Mandiri, Youth Marketeers of the Year Award 2016, dan Forbes 30 Under 30.
Entrepreneur Indonesia yang satu ini sudah menjual kelereng, gambaran, petasan, dan koran sejak kecil. Kemudian saat duduk di kelas 2 SMA Hamzah mengikuti sebuah seminar di mana ia bertemu dengan seorang rekan bisnisnya. Ia ditawari untuk bergabung dalam bisnis franchise bimbingan belajar Bintang Solusi Mandiri yang saat itu memiliki 44 cabang. Setelah mempelajari prospektus dan laporan keuangan bimbel tersebut, Hamzah memutuskan membeli salah satu cabangnya di Jakarta.
Saat itu, ia harus meminjam sejumlah uang dari ayahnya untuk dapat melakukan take over cabang franchise tersebut, sedangkan sisa dananya dicicil tiap semester. Bisnis tersebut sukses ditangani oleh entrepreneur Indonesia kelahiran 1993 ini hingga berkembang ke 2 cabang lainnya. Hamzah kini juga melebarkan sayap ke bisnis sofa di Tangerang. Entrepreneur Indonesia ini telah mengubah bisnisnya menjadi badan hukum dengan nama CV Hamasa Indonesia, yang mana ia menjadi direktur utamanya.
Theresia adalah entrepreneur Indonesia muda yang bergelut di bidang industri kopi dan teh. Saat memulai usahanya tersebut, ia belum genap berusia 20 tahun. Theresia saat itu melihat peluang yang bagus dalam komoditas kopi luwak lanang, ia pun dengan mudah bisa memasarkan produk tersebut. Entrepreneur Indonesia yang pernah meraih penghargaan Wirausaha Muda Mandiri pada 2012 lalu ini kemudian membuat merk yang menjual kopi luwak yang hanya dimakan oleh luwak lanang. Produk yang langka ini membawa entrepreneur Indonesia ini menembus pasar lokal dan beberapa negara Asia lainnya seperti Taiwan, Jepang, dan Korea Selatan.
Dua entrepreneur Indonesia muda ini memulai usahanya di bangku kuliah. Saat itu Yukka merasa kesulitan mencari sepatu yang sesuai ukuran kakinya yang besar dan harga yang pas untuk kantong mahasiswa. Ia pun memutuskan memesan sepatu pada pengrajin sekaligus memamerkan desain tersebut pada teman-temannya. Banyak temannya yang tertarik dengan desain tersebut, entrepreneur Indonesia ini mulai membuka penjualan dengan sistem pre-order. Kemudian Yukka dan Putera pun mengumpulkan tabungan mereka untuk membiayai produksi Brodo yang pertama kali sebanyak 40 pasang dengan memberdayakan pengrajin lokal.
Dengan memanfaatkan sosial media seperti Kaskus, Facebook, dan BBM, mereka sukses memasarkan produknya secara online. Kini duo entrepreneur Indonesia ini telah membuka Brodo Store yang terletak di 4 kota besar Indonesia yaitu Jakarta, Bandung, Bekasi, dan Surabaya dan menghasilkan omzet miliaran rupiah tiap bulannya.
Wenas Agusetiawan, Dimas Surya Yaputra, Mikhael Gaery Undarsa, dan Natali Ardianto mendirikan situs booking pesawat, hotel, kereta api, dan eventTiket.com saat mereka berusia antara 22 hingga 26 tahun pada Agustus 2011 silam. Para entrepreneur Indonesia ini berhasil menjalankan startup tersebut dengan efisien hingga pendapatan melebihi pengeluaran operasionalnya pada 2013, hanya 2 tahun setelah didirikan. Mereka menerima modal dari angel investor dengan total nilai hanya kurang dari US$ 1 juta—jauh lebih kecil dibandingkan startup digital lain yang bergerak di bidang travel. Mereka mengatur pengeluaran dan pemasukan secara cermat untuk bisa tumbuh organik tanpa membakar uang dari investor. Kini bisnis milik 4 entrepreneur Indonesia ini telah menjadi situs travel agent kedua teramai di Indonesia dengan pengunjung lebih dari 5 juta tiap bulannya.
Entrepreneur Indonesia ini sukses berbisnis di bidang fashion retail. Dengan seorang teman baiknya, Ria Sarwono, Carline mendirikan Cotton Ink pada tahun 2008 dengan tujuan menambah uang saku mereka setelah lulus kuliah. Bisnis milik entrepreneur Indonesia berusia 29 tahun ini mendapatkan momentum saat memasarkan kaos bergambar Barack Obama yang saat itu sedang populer. Kemudian, mereka menambah produk fashion wanita seperti busana siap pakai dan berbagai aksesoris.
Saat ini, Cotton Ink memproduksi lebih dari 10.000 unit tiap bulannya dengan tujuh penjahit di Jakarta dan Bandung serta 30 karyawan operasional. Cotton Ink meraih omzet yang mencapai ratusan juta rupiah per bulan. Pada tahun 2016, entrepreneur Indonesia ini dinobatkan menjadi salah satu sosok sukses di bidang retail & e-commerce Asia dan masuk dalam daftar Forbes Asia 30 Under 30.
Rusdi bergerak di bisnis kerajinan kulit premium dengan brand D’Russa. Entrepreneur Indonesia ini mendirikan D’Russa dengan hanya bermodal 50 ribu rupiah saat ia masih berkuliah di tahun 2006 lalu. Dari modal kecil tersebut, Rp20 ribu ia gunakan untuk membeli bahan baku 2 kg limbah kulit, sedangkan sisanya ia belikan perlengkapan lem dan jarum. Kemudian Rusdi membuat 70 buah sarung ponsel dan meraup keuntungan lebih dari Rp1 juta. Entrepreneur Indonesia yang kini berusia 29 tahun ini mengembangkan varian produk D’Russa yang lain seperti tas, dompet, jaket, dan aneka aksesori lain. Saat ini Rusdi sukses mendapat omzet rata-rata hingga Rp400 juta per bulan.
Nah, itu tadi 8 entrepreneur Indonesia yang telah sukses mengembangkan bisnisnya sebelum berusia 30 tahun. Semgoa ide dan kegigihan mereka bisa menginspirasi kamu dalam memulai bisnis di usia muda.
Tuangkan Komentar Anda