Minimnya Infrastruktur dan SDM Jadi Kendala Pengembangan MICE

Minimnya Infrastruktur dan SDM Jadi Kendala Pengembangan MICE

Kepala Bidang Pengembangan Wisata Olahraga Rekreasi dan Konvensi, Kementrian Pariwisata Sarman Pamungkas mengatakan, Indonesia saat ini masih menduduki posisi ke-11 untuk destinasi MICE di Asia, di bawah Singapura dan Malaysia.

Meeting, Incentive, Conference, Exhibition (MICE) saat ini menjadi satu diantara industri penting sebagai penggerak dan penguat destinasi pariwisata di Indonesia. Hanya saja masih ada kendala seperti promosi yang parsial, minimnya infrastruktur pendukung dan lemahnya kekuatan SDM dalam industri ini.

“MICE saat ini telah menjadi satu industri penting sebagai lokomotif dan penguat destinasi pariwisata di Indonesia. Sejak diselenggarakannya konvensi pada tanggal 9 Juli 2015 lalu, tepatnya setelah lahir sebuah kesepakatan bersama antar stakeholder MICE dalam 9 pilar strategi pengembangan destinasi MICE, maka berbagai program kegiatan mulai dilaksanakan oleh Kementrian Pariwisata sebagai upaya mendukung daya saing sektor ini,” kata Sarman Pamungkas di sela-sela Workshop Discussion Penyusunan Rencana Aksi Pengembangan Destinasi Pertemuan, Perjalanan Insentif, Kovensi dan Pameran (PPIKP)/MICE Indonesia di beberapa daerah termasuk Bali, di Kuta.‎

Sejauh ini baik di Bali ‎maupun Indonesia, MICE adalah penyumbang kelima devisa di bidang pariwisata.

Berdasarkan data Kemenpar, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara hingga triwulan II tahun 2015 mencapai 4.657.817 orang di Indonesia. Sementara di Bali telah mencapai 2.601.753 orang.

Angka ini, kata dia, telah melampaui target yang ditetapkan pemerintah sebesar 4,5 juta orang.

“Kami berharap kunjungan wisawatan akan terus meningkat hingga akhir tahun 2015. Optimisme itu datang dari antusiasme kedatangan wisatawan bisnis selain wisatawan leisure yang datang selama ini ke Indonesia,” katanya.

Kedua jenis wisatawan ini menyumbang peningkatan jumlah wisatawan ke Indonesia, sebab jumlah devisa yang dikeluarkan (spending) wisatawan MICE 7 kali lipat lebih banyak dibandingkan wisatawan biasa atau leisure traveler.

Sementara Pelaku Usaha MICE Ida Bagus Sura Kusuma ( Ida Bagus Lolec) mengatakan Industri pariwisata saat ini masih terpusat di Bali selatan terutama di bidang MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition), dalam industri pariwisata atau pameran, adalah suatu jenis pariwisata di mana suatu kelompok besar, biasanya direncanakan dengan matang, berangkat bersama untuk suatu tujuan tertentu. Sementara pariwisata MICE di Bali utara belum terjamah sama sekali. 

Menurut  Ida Bagus Lolec MICE di Bali Utara juga memiliki potensi yang sangat besar. Hanya saja saat ini wisata MICE di Bali utara belum banyak yang melakukan tersebut. 

‎“Untuk meeting saat ini masih berkembang di Bali selatan, Bali Utara masih kalah jauh. Padahal potensi MICE disana juga sangat tinggi. Meskipun skala meettingnya tidak sebesar yang ada di Bali Selatan, tapi potensinya sangat besar,”imbuhnya.


Ditayangkan sebelumnya dari situs Redaksi
Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image