Pelayanan Rumah Sakit Internasional Bali Mandara yang akan dibangun Pemprov Bali akan memprioritaskan bagi kalangan masyarakat yang kurang mampu, dan bukan diperuntukan hanya untuk orang mampu ataupun wisatawan mancanegara. Konsep ini juga selaras dengan pelaksanaan SMA dan SMK Bali Mandara,dimana mengedepankan kualitas terbaik namun diperuntukan bagi orang-orang yang kurang mampu. Pasien yang menggunakan Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) dipastikan nantinya harus ditampung disana, tanpa perlu ke RSU Sanglah ataupun RSU lainnya selama kapasitas rumah sakit tersebut bisa menampung.
Pemprov Bali memulai proses pembangunan Rumah Sakit Internasional Bali Mandara senilai Rp220 miliar. Rumah sakit yang dibangung di lahan seluas 2,9 Ha di di By Pass Ngurah Rai Sanur, Denpasar ini direncanakan akan memiliki 200 unit kamar inap. Pembangunan fisik rumah sakit tersebut ditargetkan akan rampung pada pertengahan 2016, dan paling lambat akhir 2017 sudah beroperasi.
Jangan sampai salah paham, ini RS Internasional hanya untuk para bule. Justru diperuntukkan bagi keluarga kita yang sakit dan kurang mampu yang membutuhkan perawatan terbaik. sama seperti SMA dan SMK Bali Mandara, itu sekolah-sekolah terbaik tetapi syaratnya harus orang miskin. Jadi mereka harus mendapatkan pelayanan yang terbaik, itu tujuannya. Sekali lagi jangan sampai salah paham," tegas Pastika.
Gubernur Bali Made Mangku Pastika menegaskan meskipun statusnya rumah sakit internasional, tetapi akan difokuskan untuk menampung warga tidak mampu.
Pastika menyatakan rumah sakit ini akan menjadi yang terbaik di Bali karena memiliki ruangan dengan fasilitas kesehatan terbaik. Lokasinya di Sanur juga memungkinkan fasilitas kesehatan tersebut menjadi alternatif bagi wisatawan yang menginap di Kawasan Sanur untuk memeriksakan kesehatannya.
Kepala Bappeda Bali Putu Astawa menjelaskan seluruh biaya pembangunan fisik rumah sakit mengandalkan dana APBD. Tahun ini dialokasikan sebanyak Rp40 miliar, dan sisanya akan dipenuhi pada tahun depan.
Pembangunannya dikerjakan oleh BUMN PT Pembangunan Perumahan (PP). Rencananya untuk peralatan medisnya, Pemprov Bali akan mengajukan bantuan dana senilai Rp150 miliar kepada pemerintah pusat. Tujuannya, begitu pembangunan fisik rumah sakit selesai, maka seluruh peralatannya dapat dipenuhi.
Tuangkan Komentar Anda