Royal Roco Villas Tawarkan Hal Beda ke Wisatawan Eropa

Royal Roco Villas Tawarkan Hal Beda ke Wisatawan Eropa

Harapan baru bagi para pegiat sektor pelesiran. Bahkan tidak sedikit pemodal yang sudah berani mulai menjalankan usahanya di Pulau Seribu Pura.

Aktivitas kepariwisataan Bali kian bergairah, utamanya pasca pandemi Covid-19. Hal tersebut dibuktikan dari peningkatan kunjungan wisatawan, baik nusantara maupun mancanegara.

Salah satunya yang dilakukan kontraktor kawakan asal Desa Sudimara, Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan, I Nyoman Roco.

Properti yang berdiri di atas lahan seluas 6.000 meter persegi ini dikatakan menjadi salah satu legacy (warisan) bagi tanah kelahirannya, sabtu(8/10/2022

"Lokasi ini merupakan tanah kelahiran saya. Jadi saya berpikir inilah saatnya saya membangun tanah kelahiran saya," ungkap pria yang lama merantau di Ibukota Negara, DKI Jakarta tersebut. 

"Kebetulan lahan disini belum saya bangun semua. Masih ada 3.000 meter persegi yang tersisa. Kita sebenarnya sudah bangun dari tahun 2018, sebelum pandemi Covid-19. Ke depan, saya ingin memaksimalkan sisa lahan yang ada," jelasnya. 

Menawarkan pemandangan hamparan sawah yang indah, Royal Roco Villas menyasar calon wisatawan mancanegara asal Benua Biru. 

Pemilihan pasar wisman Eropa kata Roco bukan tanpa alasan. Menurutnya pasar itu cocok dengan sensasi menginap yang ditawarkan Royal Roco Villas. 

"Kita punya konsep berbeda dari tempat lain. Tidak hanya pantai, tetapi menawarkan hamparan sawah. Warnanya pun tidak melulu biru seperti view laut atau pantai. Sawah ini, sekarang hijau, nanti menguning saat padi siap panen, dan akan berubah lagi kalau ditanam palawija," katanya.

"Belum lagi nanti para tamu akan melihat pemandangan dari kehidupan masyarakat sekitar yang masih natural dari dadong dan pekak. Pemandangan itu yang kami tawarkan. Oleh karenanya pasar yang kami sasar adalah wisatawan Eropa," lanjutnya.

Tidak hanya pemandangan yang indah, Roco mengaku Royal Roco Villas dibangun dengan material nomor wahid. Seperti contoh pemilihan kayu, yang sengaja didatangkan dari Pulau Kalimantan, yaitu kayu ulin. 

Belum lagi pematangan lahan yang terkesan tidak main-main untuk villa yang kini sangat digandrungi wisatawan. 

"Kita juga pakai prada dengan bahan emas 24 karat. Awalnya saya ingin menggunakan prada jepang, tetapi dipikir-pikir lebih baik pakai prada gede," ujarnya.

"Prada gede ini biayanya lima kali lipat dari prada jepang. Tapi looksnya lebih mewah. Makanya saya pilih prada gede. Saya yakin wisatawan asing juga akan senang," imbuhnya. 

Royal Roco Villas yang menawarkan rate menginap mulai dari Rp2 juta per malam ini memiliki empat kamar. 

Empat kamar itu disempurnakan oleh area komunal besar untuk menghubungkan kebersamaan. 

Setiap kamar memiliki AC, lemari dengan perlengkapan mandi lokal, ketel, brankas, TV layar datar, teras, dan kamar mandi pribadi dengan bidet.

"Saya tidak hanya berbicara Break Even Point. Karena Royal Roco Villas ini adalah titik kepuasan dalam hidup saya. Saya ingin membangun desa saya di tabanan ini, sekaligus memberikan sensasi berbeda bagi wisatawan," pungkasnya.

Admin
Author : Admin

Kabardewata.com | Media cerdas dari Bali adalah media online independen, berintegritas dan terpercaya menjadi rujukan informasi oleh pembaca.

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait