Bali Villa Association (BVA) menggelar bersih-bersih pantai di kawasan Petitenget untuk mendukung pariwisata Bali berkelanjutan.
Tri Hita Karana menjadi pedoman bagi pelaku pariwisata di Bali untuk mendukung peningkatan perekonomian.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Badung, I Nyoman Rudiarta di tempat sama memberikan apresiasi positif dari kegiatan bersih-bersih pantai. Termasuk kerja sama yang sudah teralin selama ini dalam mewujudkan ekonomi yang bersifat inklusivitas.
“Bersih-bersih pantai sebagai upaya menjaga kebersihan lingkungan. Ada tiga konsep di pariwisata berkelanjutan yaitu bagaimana villa ikut menjaga adat, seni dan budaya, lingkungan serta meningkatkan ekonomi masyarakat dalam rangka membuka lapangan pekerjaan di sektor pariwisata,” katanya di Pantai Petitinget, Jumat (24/5).
Apalagi, kata Rudiarta, pada 2023, PDRB Badung naik signifikan dari minus dua digit dan sekarang meningkat 11, 29 persen. Itu dari jasa dan perdagangan yang ada di sektor pariwisata. Selain tentunya juga terjadi peningkatan pajak, di mana BVA menyetor pajak Rp 600 miliar atau ada peningkatan 30 persen dari tahun tahun sebelumnya.
"Kegiatan ini juga serangkaian ulang tahun BVA ke-18 tahun ini,” kata Ketua BVA Putu Gede Hendrawan
Hendrawan menyampaikan kegiatan bersih pantai sebagai implimentasi Tri Hita krana yaitu hubungan manusia dengan alam. Bersih-bersih pantai yang melibatkan 210 orang dari anggota sebagai salah satu kepedulian BVA untuk sama-sama ikut menjaga lingkungan, terutama objek wisata.
“Objek wisata agar tetap terjaga kebersihannya dan menjadi nyaman dan rapi. Ini pun menjadi rule model bagi kita semua bahwa konsep Tri Hita Karana tidak boleh lepas dari sektor pariwisata Bali,” paparnya
Di hari jadinya BVA, ia berharap implimentasi Tri Hita Karana terutama hubungan manusia dengan manusia bisa meningkat, baik dari sisi pelayananan yang profesional dan mampu memberikan kesan pelayanan di vila sebanding dengan hotel bintang lima,” ucapnya.
Tuangkan Komentar Anda