Data statistik BKPM menunjukkan bahwa hingga Kuartal I 2014 (bulan Maret 2014), nilai realisasi investasi pariwisata telah mencapai angka US$D 130.13 Juta, dengan PMA sebesar US$ 117.24 Juta dan PMDN sebesar US$ 12.86 Juta. Apabila dibandingkan dengan nilai realisasi investasi pariwisata pada Kuartal I tahun 2013 (sebesar US$ 36,51 Juta) mengalami peningkatan sebesar 256,43 %. Peningkatan ini menunjukkan bahwa investasi pariwisata sedang menjadi sorotan bagi investor yang akan menanamkan modalnya di Indonesia dan realisasinya dimulai dari awal tahun.
Pada Kuartal I 2014, Jawa Barat merupakan peringkat pertama dari Provinsi yang menikmati realisasi PMA yaitu sebesar 53.218 juta USD atau mencapai 45% dari keseluruhan PMA, diikuti DKI Jakarta 15%, Bali 8%, Yogyakarta 6%, dan lainnya 19%. Peringkat 5 besar negara asal PMA pada Kuartal Pertama 2014 adalah Singapura 53%, Hong Kong 15%, British Virgin Islands 2%, Korea Selatan 1%, dan Jepang 1%.Sementara untuk realisasi PMDN, didominasi oleh Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang mencapai 88% atau 11.385 juta USD. Diikuti oleh Jawa Timur 5%, DKI Jakarta 3%, Bali 3%, dan Kepulauan Riau 1%.
Tren positif baik dari segi pertumbuhan jumlah wisman dan wisnus maupun dari segi pertumbuhan investasi di sektor pariwisata menunjukkan kemampuan sektor pariwisata sebagai sumber pertumbuhan Indonesia. Selama kuartal I 2014, sektor pariwisata kembali tumbuh di atas pertumbuhan rata-rata nasional. Pertumbuhan sektor pariwisata mencapai 6.86%, lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional yaitu 5.21%.
Tuangkan Komentar Anda