Indonesia Tourism Outlook 2022, Upaya Datangkan Wisman Ditengah Pandemi

Indonesia Tourism Outlook 2022, Upaya Datangkan Wisman Ditengah Pandemi

Nusa Dua-Dampak kepariwisata di Indonesia pasca pandemic COVID – 19 masih belum selesai meskipun pemerintah sudah mengumumkan level 1 untuk pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat pada beberapa wilayah di Indonesia, demikian juga dengan sudah di bukanya penerbangan International ke beberapa International airport termasuk Bali, juga belum menunjukan dampak yang signifikan terhadap perkembangan bisnis pariwisata. 

Berdasarkan data yang di ambil dari sumber data kemenparekraf.go.id, 4 Oktober 2021, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia melalui seluruh pintu masuk bulan September 2021 berjumlah 126.513 kunjungan atau mengalami penurunan sebesar -15,08% dibandingkan bulan September 2020 yang berjumlah 148.984 kunjungan.

Dengan berjalannya waktu untuk bisa bertahan ditengah badai pandemic ini, masyarakat yang terdampak secara khusus adalah yang bekerja dan terkait dengan bisnis pariwisata mulai bergerak menghidupkan usaha-usaha local seperti kuliner, produk obat-obatanherbal, pertanian, peternakan dan lain sebagainya.

 Tidak dipungkiri ada banyak usahawan muda yang sebelumnya bekerja di bidang pariwisata berhasil membangun usaha dari pengalaman kerja ataupun karena keadaan bisa bangkit dengan usaha yang dipelajari secara otodidak. 

Tata cara berniagapun mengalami perubahan yang selama hampir setahun sudah terbiasa dengan kebiasaan tatanan baru, seperti belanja dan berjualan lebih banyak di lakukan secara online, system pembayaran lebih banyak menggunakan aplikasi serta tata cara untuk mengadakan pertemuanpun dapat diatur secara online. 

Estepers merupakan alumni dari Sekolah Tinggi Pariwisata Bali yang saat ini sudah menjadi Politeknik Pariwisata Bali, mendapat dukungan penuh oleh Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk menyikapi serta menjadi pemerhati usaha kreatif pada masyarakatberkaitan dengan dampak dari pandemic covid -19. 

Event Indonesia Tourism Outlook 2022 ini sebagai wadah dari Estepers untuk bersama-sama dengan penggiat, pendukung pariwisata dan ekomoni kreatif akan memberikan pandangan serta kiat-kiat untuk tahun 2022 , event  di selenggarakan bersamaan dengan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jumat 26 November 2021 bertempat di Bali Nusa Dua Convention Centre, dengan mengambil tema “ The Mega Shifting of Customer Behavior Post Covid – 19”

Project Director ITO 2022 I Gede Nyoman Sapta Adi mengatakan bahwa delegasi untuk Indonesia Tourism Outlook dengan tantangan serta perubahan yang terjadi di masyarakat tidaklah menyurutkan semangat serta kreativitas untuk melangkah maju dengan inovasi baru menuju Indonesia baru, dan Bali bangkit secara khusus. 

Indonesia Tourism Outlook 2022 di buka oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Bapak Sandiaga Uno, hadir pula Wakil Gubernur Bali Dr. Ir. Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, M.Si. yang  memberikan sambutan serta pemaparan tentang kondisi pariwisata di Bali pada khususnya yang berdampak pada masa pandemic serta kebiasan baru yang timbul pada saat ini.  

Pariwisata yang tak boleh terlewatkan adalah pengamatan dari potensial market yang sudah dan mendukung Bali , ITO 2022 ini turut mengundang Duta Besar RI untuk Republik Rakyat Tiongkok yang saat ini akan di wakilkan oleh Bapak Dino Rachmadiana Kusnadiselaku Wakil dari Duta Besar RI untuk Republik Rakyak Tiongkok, paparan tentang Mega Shifting market Tiongkok sebagai market yang pernah menjadi market dengan tingkat kedatangan tertinggi di Bali. 

I Gede Nyoman Sapta Adi menambahkan Indonesia Tourism Outlook kali ini juga  mengundang Ibu Suzy Hutomo, beliau adalah Executive Chairman dari The Body Shop Indonesia sebuah brand produk perawatan kulit dan wajah, beliau akan memaparkan "The effect of Sustainability on customer behavior post covid-19"  instead of Philanthropy, beliau juga merupakan seorang specialist untuk sustainability,"paparnya.

"Dunia kepariwisataan tentu saja harus melibatkan airlines sebagai sarana yang sangat penting, kali ini mengundang Mr. Philip Goh, beliau adalah Regional Vice President, Asia Pacific International Air Transport Association (IATA), beliau akan memberikan perspektif tentang perubahan yang terjadi pada customer dan antisipasi kedepan terhadap kebiasaan customer tersebut,"imbuhnya.

Sebagai penutup menghadirkan Bapak Hermawan Kartajay Founder and CEO MarkPlus Inc. untuk menghadapi situasi pasca pandemic Covid-19, secara global semua instasi membutuhkan marketing yang efektif untuk kembali melanjutkan usaha dari segala sector. 

 

Okantara
Author : Okantara

Sudah melang melintang di dunia media dari lulus kuliah. IB Okantara adalah salah satu founder dari Kabardewata.

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait