Sebulan Open Border, Kunjungan Wisman ke Bali Belum Ada Pergerakan

Sebulan Open Border, Kunjungan Wisman ke Bali Belum Ada Pergerakan

Denpasar-Pemerintah pusat telah memutuskan kembali memulihkan aktivitas di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, Kamis 14 Oktober 2021. 

Namun sebulan pasca 'open border', belum ada pergerakan berarti, khususnya untuk kunjungan wisatawan mancanegara (wisman). 

Data PT. Angkasa Pura I (Persero), kedatangan penumpang rute internasional masih nihil. 

Lonjakan baru terlihat untuk kedatangan penumpang domestik, dengan rata-rata 9.000 sampai 10.000 orang per hari.

Pengamat ekonomi, Prof. Dr. Nyoman Sri Subawa menilai, belum pecah telurnya kunjungan wisman adalah kondisi wajar. 

Hal itu dipicu tingkat kepercayaan masyarakat dunia untuk berkunjung ke Bali.

Ia berpandangan, Psychological Barrier adalah tantangan terbesar Bali mendatangkan wisman.

Dikatakan, wisman kini akan berpikir ribuan kali ketika bepergian ke suatu destinasi. 

Belum lagi, kini banyak aturan memberatkan calon pelancong yang berniat liburan ke Indonesia termasuk Pulau Dewata. 

"Regulasi kita masih, maaf ya, setelah dicermati ternyata Surat Edaran (SE) maupun yang mengatur tentang itu ratusan. Itu sangat membingungkan masyarakat. Masyarakat di dalam negeri saja bingung, bagaimana dengan masyarakat dunia?," katanya ketika ditemui Kabar Dewata di ruang kerjanya, Kemarin 

"Kalaupun terbang ke Bali sifatnya tidak mendesak, saya yakin mereka pasti pending. Bukan berarti kita pesimis. Regulasi itu mesti harus dibuat sedemikian rupa, agar memberikan jaminan, ketika mereka tiba di Bali itu apa yang mereka dapatkan, dan nikmati," imbuhnya. 

Sri Subawa menilai, open border tidak bisa menjadi acuan utama pemulihan perekonomian Bali.

Apalagi jika itu dianalisa dari angka kunjungan wisatawan asing.

"Tetapi kalau ekspektasi bidang yang lain misalnya pertanian, itu pun jangka waktu saya kira tidak juga menunjukkan pergerakan secara tiba-tiba. Pertanian pun hasilnya akan tiga, enam bulan dan seterusnya. Itu pun belum kita lihat," bebernya. 

Secara makro, Sri Subawa beranggapan, pergerakan ini belum bisa mengatrol pertumbuhan ekonomi Bali hingga tutup tahun 2021. 

Berbicara pertumbuhan, Pulau Seribu Pura dikatakan hanya bisa bertumpu dari wisatawan nusantara. 

Ia menilai, aktivitas wisatawan domestik cukup membantu menggerakkan roda perekonomian warga. 

"Dengan kunjungan wisatawan domestik, tentu ada hunian kamar hotel yang meningkat, dari beberapa persen menjadi naik," katanya.

"Jadi mungkin wisatawan mancanegara tidak bisa kita harapkan, tetapi domestik ada kecenderungan, jika regulasinya tidak berubah-ubah," pungkasnya

Okantara
Author : Okantara

Sudah melang melintang di dunia media dari lulus kuliah. IB Okantara adalah salah satu founder dari Kabardewata.

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait