Ketua BVA Usulkan e-Visa di Bandara Ngurah Rai

Ketua BVA Usulkan e-Visa di Bandara Ngurah Rai

 Ketua Bali Villa Association (BVA), Putu Gede Hendrawan  mengusulkan pemberlakukan e-Visa. Langkah ini dirasa mampu meminimalisasi ketidaknyamanan wisatawan mancanegara ketika masuk Indonesia, khususnya Bali.

"Agar ke depannya, penilaian terhadap Bali saat di kedatangan jauh lebih baik. Apalagi pariwisata kita sekarang sedang berusaha bangkit, agar masalah seperti ini tidak menjadi kendala untuk kembali membangkitkan pariwisata Bali,"ujarnya kepada wartawan di Denpasar, Kamis (4/8). 

Hendrawan meminta adanya perubahan sistem di Bandara Ngurah Rai.

"Sekarang ini mungkin sistemnya satu di konter kedatangan, bisa di Imigrasi, dan juga seperti usulan yang sempat disampaikan ketika bertemu Bapak Koster (Gubernur Bali) semisal PeduliLindungi bisa di-take out dulu," ucapnya. 

"Karena di negara asal, mereka (wisatawan mancanegara) sudah terfilter, mereka sudah dicek sebelum keberangkatan. Kalau disini dicek lagi, pasti akan menimbulkan antrean panjang," sambungnya.

Hendrawan mengakui, stakeholder kepariwisataan juga menyoroti soal pelayanan bagasi di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai

Menurutnya pelayanan bagasi membuat wisatawan mancanegara (wisman) menunggu lama.

"Kita juga sudah singgung waktu pertemuan dengan Bapak Gubernur. Kita meminta layanan bagasi dipercepat, karena disana juga terjadi penumpukan juga, akibat menunggu bagasi yang lama. Artinya penumpukan dimana-mana," ujarnya.

Ia menyarankan adanya aturan dan prosedur yang integratif serta terstruktur sebagai standarisasi layanan di Bandara Ngurah Rai. 

Hendrawan menilai, pelayanan di Bandara Ngurah Rai selama ini parsial dan tidak berkesinambungan. 

"Terutama di kedatangan, yang mana ini menjadi sorotan dunia, dan pelaku pariwisata kita juga menyoroti hal ini. Apalagi pelayanan di terminal kedatangan Bandara Ngurah Rai menjadi first impression Bali di mata wisatawan mancanegara," tegasnya. 

"Mereka kan sudah terbang berjam-jam, dan sampai di Bandara juga harus antre berjam-jam. Kan kasihan wisatawan yang niatnya ingin berlibur di Bali," ungkapnya.

"Saya setuju e-Visa diberlakukan untuk memudahkan, dan mengurangi antrean. Apalagi minat wisatawan mancanegara ke Bali saat ini sangat tinggi," tuturnya.

"Jadi kalau boleh saya sarankan, e-Visa ini cepat diberlakukan, biar tidak muncul isu yang kedua kalinya lagi. Agar tidak seolah-olah tidak ada perubahan, dan itu merugikan citra Bali," pungkasnya

Sebelumnya  tulisan Warga Negara Asing (WNA) asal Jerman, Sebastian Powell di blog loyaltylobby.com itu mendapat atensi dari otoritas terkait. kemudian ditanggapi Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kakanwil Kemenkumham) Bali,  Anggiat Napitupulu.

Menanggapi hal tersebut Kakanwil Kemenkumham Bali, Anggiat Napitupulu, menyampaikan bahwa keterangan yang disampaikan pada artikel tersebut tidaklah benar.

"Sudah dilakukan investigasi, dan penulis itu ternyata tidak menuliskan pengalaman pribadinya. Apapun itu, hal ini harus menjadi introspeksi dan koreksi bersama, agar ke depan pelayanan kita kepada wisatawan lebih baik," imbuhnya.

 

Admin
Author : Admin

Kabardewata.com | Media cerdas dari Bali adalah media online independen, berintegritas dan terpercaya menjadi rujukan informasi oleh pembaca.

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait