Insan pariwisata dunia merayakan World Tourism Day 2022, Selasa (27/9/2022).World Tourism Day diputuskan pada tahun 1980, atau 10 tahun pasca ditandatanganinya statuta Organisasi Pariwisata Dunia di bawah naungan PBB (UN WTO).
Tahun ini, World Tourism Day masih diperingati di tengah pandemi Covid-19.
Bedanya, pandemi Covid-19 saat ini lebih terkendali dibandingkan tahun 2020 dan 2021.
Ketua Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) Bali, Agus Made Yoga Iswara mengatakan, telah terjadi perubahan paradigma sektor kepariwisataan di dunia.
Bahkan di Bali, pergeseran tersebut sangat dirasakan para pelaku kepariwisataan.
Salah satunya shifting pasar dari wisatawan mancanegara ke pelancong domestik.
"Selama pandemi Covid-19 kita belajar bagaimana kita bisa memberdayakan 512 juta wisatawan domestik. Jadi jangan kita mengabaikan atau memandang sebelah mata pasar domestik," katanya disela-sela International Tourism Leaders Summit (ITLS) 2022, Senin (26/9/2022).
"Karena pasar domestik ini kemampuannya luar biasa sekali," lanjutnya.
Yoga Iswara mengakui, Bali selama ini baru kebagian 11 juta wisatawan domestik per tahun.
Itu artinya, masih ada 500 juta lebih wisatawan domestik yang bisa dijaring untuk berlibur di Pulau Seribu Pura.
"Seandainya saja Bali bisa mengelola wisatawan domestik 30 juta saja, itu berapa kekuatannya? Ini juga untuk mengatur, jika terjadi mitigasi-mitigasi yang lainnya. Jadi Bali bisa tetap stabil, tidak terlalu jauh, jadi pasar domestik ini menjadi safety netnya, jadi ada changenya, kalau ada apa-apa kita tidak langsung jatuh ke bawah," tegasnya.
Ditanya dampak penyesuaian harga BBM dan tarif tiket pesawat, Yoga Iswara berharap, pemerintah bisa mencari solusi atas kedua permasalahan tersebut.
Solusi itu tentunya guna menguatkan minat wisatawan nusantara untuk berlibur di dalam negeri.
"Mudah-mudahan ada solusi yang baik, mudah-mudahan ini sifatnya temporer saja, sehingga ruh kita untuk meningkatkan pasar domestik itu tergairahkan," ujarnya.
"Jangan sampai nanti malahan, tiket pesawat mahal, orang perginya malah ke Singapura, atau negara-negara lain," pungkasnya.
Tujuan diadakan International Tourism Leaders Summit 2022, menurut Humas IHGMA DPD Bali, Milka Sitorus adalah pertama untuk memetakan kembali konsep, definisi, dan implementasi Pariwisata dalam sebuah Paradigma Baru, kedua mewujudkan komitmen dalam menghadirkan wajah Pariwisata yang berkelanjutan dengan mengharmoniskan aspek profit, people dan planet. Dan ketiga untuk mensosialisasikan wajah Pariwisata Era Baru yang lebih bijaksana, membumi, dan memiliki kebermanfaatan yang lebih luas namun tetap tidak mengabaikan kepentingan generasi mendatang dalam memenuhi kebutuhannya di masa depan.
Semangat dan antusias para pemimpin pariwisata dalam menyambut Leaders Summit 2022 sangatlah tinggi, dapat dilihat jumlah peserta yang sudah terdaftar baik offline dan online sudah mencapai lebih dari 1000 pax yang rencana akan diadakan secara hybrid untuk memberikan kesempatan secara luas bagi para audiens dan panelis untuk saling berdiskusi mengikuti event fenomenal ini, sekaligus merayakan dengan penuh makna hari pariwisata dunia 2022"
Tuangkan Komentar Anda