Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Rano Karno saat menghadiri pameran perjalanan wisata Bali and Beyond Travel Fair (BBTF) mengaku ingin mempelajari kepariwisataan Bali untuk Jakarta.
"Jakarta ini ironis, kami memiliki Bandara Soekarno-Hatta, populasi kunjungan di bandara ini 1 tahun 70 juta orang, namun pariwisata di Jakarta hanya dikunjungi 1 juta, Pak Koster, saya datang ke sini ingin belajar," kata Rano Karno kepada Gubernur Bali I Wayan Koster.
Wagub Jakarta yang akrab disapa Bang Doel itu mengatakan ada yang kurang, dengan Jakarta memiliki tempat wisata namun tidak dengan aktivitas pariwisata.
"Kami punya Ancol, tapi sudah hampir 20-30 tahun tidak pernah terjadi revitalisasi, kami punya Pulau Seribu, tapi tidak pernah dikunjungi di sana," ujarnya lagi.
Wagub Rano Karno melihat warga DKI Jakarta justru memilih berwisata ke Bali, sehingga bukan ingin mengambil ceruk pariwisata Bali namun ingin membenahi dengan belajar meningkatkan pariwisata di Jakarta.
Ia juga mengatakan akan memanfaatkan jaringan BUMD transportasi dan dana silpa—serta menegosiasikan rute dan frekuensi penerbangan bersama maskapai internasional.
Dengan sinergi seluruh lapisan pemerintahan, pelaku pariwisata, dan mitra udara global, kita akan mewujudkan lingkungan yang bersih, mobilitas lancar, dan kenyamanan akses masuk yang semakin baik—sehingga Bali tetap menjadi destinasi unggulan.
“DKI Jakarta siap berkolaborasi dengan Provinsi Bali, memanfaatkan silpa APBD DKI sebesar hampir Rp 4,8 triliun dan dukungan tiga BUMD—Bank DKI (kelak menjadi Bank of Jakarta),MRT, dan Transjakarta—untuk meningkatkan konektivitas dan arus kunjungan. Mengingat 6 juta dari 9,5 juta wisatawan domestik ke Bali berasal dari Jakarta, kerja sama ini diharapkan mengembalikan keseimbangan kunjungan dan penerimaan pajak.
“Sebagai bagian revitalisasi, 10 hotel di Jakarta diwajibkan menampilkan budaya Betawi, sementara pembentukan Jakarta Film Commission dan konsep ‘Jakarta Kota Cinema’ dirancang untuk menarik talenta dan investor perfilman—sektor dengan 84 juta penonton nasional pada 2024. Kami juga memperluas kebijakan ASN wajib naik transportasi umum setiap Rabu, guna mendukung mobilitas berkelanjutan dan mengurangi kendaraan pribadi.”
Tuangkan Komentar Anda