Seluruh umat Hindu Bali hari ini merayakan hari Kuningan, yakni sepuluh hari setelah hari raya Galungan. Umumnya umat Hindu di Bali melakukan persembahyangan di Pura. Namun, di Banjar Bongan Gede, Desa Bongan, Tabanan Bali, tiap perayaan Kuningan selalu dilakukan tradisi "Mesurya" atau bersorak, adalah berebut uang yang dilempar oleh tiap penghuni rumah atau keluarga.
Tradisi ini sudah ada sejak dahulu dan turun-temurun di desa tersebut. Ketut Alit Subagyo (47) misalnya, salah satu warga desa Bongan yang turut membagi-bagikan uang kepada warga lain dengan cara dilempar.
Menurut dia, tradisi itu merupakan persembahan kepada leluhurnya yang telah meninggal dunia. "Tradisi ini untuk membekali leluhur kita yang telah meninggal lebih dulu agar selalu dilindungi Sang Hyang Widhi Wasa di alam sana," ujarnya.
Tradisi ini juga sebagai ungkapan terima kasih atas rezeki yang diberikan Hyang Widi, Tuhan yang Maha Esa. Dalam tradisi ini, uang yang akan dilempar, sebelumnya disembahyangkan terlebih dahulu bersama dengan berbagai macam sesajen yang digelar di depan rumah.
Uang yang disebar pun tergantung keikhlasan masing-masing keluarga, ada berbagai macam pecahan rupiah, dari Rp 100 hingga Rp 100 ribu. "Kami punya keyakinan. Kami memberikan persembahan untuk dia, maka leluhur akan senyum untuk kita," katanya. (mt)
Tuangkan Komentar Anda