Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Archipelagic and Island States (AIS) Forum.
Pertemuan yang berlangsung dua hari (10 - 11 Oktober 2023) itu mengambil lokasi di Nusa Dua, Bali.
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika, Usman Kansong menjelaskan, KTT AIS Forum mengundang delegasi dari 51 negara.
"Ya kurang lebih 13 Kepala Negara akan hadir. Kita berharap makin mendekati 11 Oktober 2023 akan makin banyak yang konfirmasi hadir," katanya kepada wartawan di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Rabu (9/8/2023).
Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Septriana Tangkary di tempat yang sama menjelaskan, AIS Forum adalah wadah kerjasama antarnegara pulau dan kepulauan se-dunia.
Dikatakan, KTT AIS Forum memiliki empat pembahasan utama, meliputi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, ekonomi biru, penanganan sampah plastik di laut serta tata kelola maritim yang baik.
"KTT AIS Forum ini juga bertujuan untuk merangkum pentingnya solidaritas sebagai landasan kolaborasi dan memanfaatkan AIS Forum sebagai platform," jelasnya.
"Jadi ini platform kita untuk gotong royong, melahirkan inovasi, dan membangun ekonomi laut yang sehat dan berkelanjutan," lanjutnya.
Asisten Deputi Delimitasi Zona Maritim dan Kawasan Perbatasan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Sora Lokita mengemukakan, AIS Forum adalah inisiasi Indonesia untuk merespon kepentingan serta keinginan masyarakat.
AIS Forum disebut bukan sekadar forum berbincang, melainkan lebih pada wadah yang mampu melahirkan kegiatan konkrit serta menguntungkan bagi negara pulau dan kepulauan.
"Banyak sekali program dan solusi konkrit. Kita tidak mau hanya ngomong-ngomong, kita mau program konkrit. Ini yang menarik bagi negara pulau dan kepulauan," sebutnya.
"Ini juga yang membuat mereka nyaman untuk bisa berkolaborasi dengan Indonesia," sambungnya.
Sementara itu Senior Adviser for Climate and Environmental Governance United Nation Development Programme (UNDP) Indonesia, Dr. Abdul Wahid Situmorang menjelaskan, Indonesia ingin menawarkan solusi yang bisa dipergunakan dan diadaptasi di seluruh negara, baik maju maupun berkembang.
"Oleh karena itu, di Sekretariat AIS Forum sekarang ini, kami mengumpulkan berbagai macam solusi yang juga sudah dilakukan oleh pemerintah Indonesia, oleh para pemangku kepentingan yang ada di Indonesia dan juga para pemangku kepentingan di negara pulau dan kepulauan yang lainnya," ucapnya.
"Kami kumpulkan, kami sebut sebagai AISpedia. Dan kemudian solusi-solusi tersebut itulah yang kami pergunakan sebagai platform untuk bekerjasama dengan negara pulau dan kepulauan yang lainnya," imbuhnya.
Abdul Wahid lebih lanjut menyampaikan, AIS Forum juga ingin mengandeng seluruh komponen, termasuk generasi muda dan perempuan dalam pemecahan berbagai permasalahan.
Permasalahan yang dimaksud seperti perubahan iklim dan pencemaran laut.
"Masalah di laut terutama sampah plastik, memanfaatkan ekonomi biru yang berkelanjutan dan juga mengelola laut dalam konteks tata kelola yang baik," pungkasnya.
Tuangkan Komentar Anda