Enam Orang GM Bali Tembus Sertifikasi Internasional Dari AHLEI

Enam Orang GM Bali Tembus Sertifikasi Internasional Dari AHLEI

Enam orang General Manager Bali kembali mampu menembus skema sertifikasi internasional dari American Hotel and Lodging Educational Institute (AHLEI) melalui program prestisius yang dikenal secara global sebagai Certified Hotel Administrator (CHA)ungkap dari Bapak Wiwin Suyasa CHA., CHE., sebagai Direksi dari International Training and Academic Centre (ITAC - STPBI).

Dari kiri: Sudirga Yusa ( GM Pramana Experience), Made Subrata (GM Elysian), I Putu Budi Susanta (GM Alaya Resort Ubud), Bpk. Wiwin Suyasa (ITAC-STPBI), Ngurah Mulyawan (GM Lembongan Island Beach), Agus Suananda (GM Centra Taum), dan Agus Made Yoga Iswara (GM Maca Group)

CHA adalah sertifikat keahlian tertinggi pada bidang industry pariwisata, perhotelan khususnya,  yang diperoleh melalui validasi atas pengalaman kerja dan pengetahuan akademis sehingga diakui sebagai sertifikasi yang paling bergengs idan sekaligus mengukuhkan penyandangnya sebagai tenaga professional memiliki kompetensi managerial dan kepemimpinan yang mumpuni.

Untuk dapat mengikuti sertifikasi CHA ini, seorang professional harus memiliki pengalaman sebagai General Manager atau berada pada posisi corporate executive minimum selama 2 tahun. Kemudian harus menyisihkan sedikitnya 160 Jam pembelajaran serta simulasi, sebelum menyelesaikan ujian dengan durasi 4 jam dan harus mencapai nilai minimum 70%.

Bapak Wiwin Suyasa menegaskan bahwa dengan prestasi ini menunjukan bahwa qualitas sumber daya manusia khususnya para General Manager lokal ini telah siap untuk menembus pasar global dan telah diakui oleh lembaga sertifikasi international.

Program CHA 2015 inidiselenggarakanatasfasilitasidariSekolahTinggi Pariwisata Bali Internasional yang telahdiakuisebagai“Global Academic Partner – American Hotel and Lodging Educational Institute (AHLEI)”.

Sertifikasi profesi CHA ini menjadi semakin penting dalam menunjukkan kesiapan industry pariwisata Bali dalam menghadapi tantangan masyarakat ekonomi asia yang segera akan diberlakukan di penghujung tahun 2015.  Dimana persaingan dibidang pariwisata akan semakin sengit dan menuntut keahlian praktis dana kademis secara simultan.


Ditayangkan sebelumnya dari situs Redaksi
Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait