Meskipun pemerintah sudah memberlakukan New Normal atau normal yang baru pasca Covid-19, namun masyarakat Bali masih belum memilih untuk berwisata ke luar daerah. Hal ini dikarenakan kebijakan yang mengharuskan memenuhi persyaratan bebas Covid-19 yang ditunjukkan saat membeli tiket pesawat.
Pasalnya, untuk mendapatkan persyaratan tersebut, calon pelaku perjalanan harus memiliki surat keterangan sehat dan negatif Covid-19 berdasarkan hasil tes swab berbasis PCR, tes uji cepat. Sehingga memerlukan biaya tambahan untuk memenuhi persyaratan tersebut.
Pada New Normal ini, warga Bali yang telah jenuh diam di rumah selama sekitar 3 bulan sejak Covid-19 menyebar di Bali, sekarang memilih untuk menyegarkan diri dan pikiran di alam bebas. Demikian disampaikan komunitas pelaku pariwisata Bali yang tergabung dalam G.O.G (Group Of Geniuses) yang diwakili penasehat G.O.G Bapak Eddy Sunyoto saat mengunjungi Desa Wisata Banjar Dinas Dajan Margi Desa Silangjana, Kecamatan Sukadana Kabupaten Buleleng belum lama ini.
Kabupaten Buleleng menyuguhkan banyak wisata alam salah satunya air terjun. Untuk itulah wisatawan yang berkunjung memilih untuk mengisi tujuan untuk berpetualang dan tracking di alam liar yang menjadi pilihan. Salah satunya adalah air terjun yang terletak di Banjar Dinas Dajan Margi, Desa Silangjana, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng. Desa Silangjana sendiri terdapat dua buah air terjun yang berpotensi menjadi tujuan wisata yang perlu dikunjungi. Kecamatan Sukasada sendiri sebagian wilayahnya berada di dataran tinggi dan terdiri dari perbukitan hijau yang dipenuhi oleh pepohonan tropis, alamnya terlihat hijau sejuk dan tenang.
"Mulai awal Juni 2020 ini sejak pemerintah menyatakan memasuki era New Normal, saya mulai memberanikan diri untuk jalan-jalan ke tempat yang tidak ramai namun masih di sekitaran Badung. Karena belum berani pergi jauh-jauh," terangnya.
Ia pun mengaku merasa bosan selama 3 bulan tidak melakukan aktivitas wisata, karena mengikuti arahan pemerintah untuk berada di rumah dan mengurangi kegiatan di luar rumah guna memutus rantai penyebaran Covid-19 di Bali.
"Sekarang-sekarang ini jalan-jalannya ke nuansa alam, karena tidak ramai orang tapi tetap mengikuti protokol kesehatan dengan memakai masker, rajin cuci tangan maupun membawa hand sanitizer dan jaga jarak," jelasnya.
Dia merasa lebih rileks saat berada Banjar Dajan Margi Desa Silangjana yang menawarkan kegiatan wisata alam.
Ia bersama rekannya G.O.G di Banjar Dinas Dajan Margi, Desa Silangjana melakukan aktivitas Yoga sambil menyusuri perkebunan kopi dan cengkeh dan penyerahan sembako. "Di sini sepi, cocok untuk sekadar resfreshing di era New Normal, jauh dari keramaian sehingga tidak berpotensi menyebarkan Covid-19," katanya.
Pihaknya masih merasa was-was jika pergi ke tempat keramaian karena ancaman Covid-19 belum berakhir, sehingga lebih memilih ke alam bebas. "Tentunya senang dapat udara segar, ada kebebasan enak bisa menikmati keindahan alam walau memang sengaja tidak berbanyak," imbuhnya.
Sementara itu Ketut Sarka Kelian Tempek 10 Banjar Dinas Dajan Margi, Desa Silangjana Kecamatan Sukasada, Buleleng, mengaku wilayahnya berada di dataran tinggi dan terdiri dari perbukitan hijau yang dipenuhi oleh pepohonan tropis, alamnya terlihat hijau sejuk dan tenang.
Air terjun yang disajikan di Desa Silangjana ini memang belum begitu populer, namun pemandangannya tidak perlu diragukan lagi karena memberikan pengalaman yang berbeda dalam perjalanan wisata. Pada awalnya keberadaan desa ini belum begitu dikenal sebagai tujuan wisata di kawasan Buleleng.
Selain itu tempat ini cocok untuk wisata religi diantaranya Pucak Cemara Gesem, Pucak Padi Mas, Pura Pejenangan, Air Terjun Tirta Buana.
"Selama ini yang datang kebanyakan wisatawan asing seperti Australia, Rusia, dan Eropa. Kebanyakan mereka melakukan tracking, "paparnya.
"Di sini dapat merasakan udara dan pemandangan yang masih asri sehingga dapat mengurangi stres. Tapi tentunya tetap saya arahkan teman-teman ini untuk menerapkan protokol kesehatan karena pandemi ini belum berakhir," imbuhnya
Tuangkan Komentar Anda