Denpasar - Sekretaris Satgas Penanggulangan Covid-19 Provinsi Bali mengatakan Provinsi Bali termasuk seluruh Kabupaten/Kota yang ada di Bali sudah melampaui syarat untuk mendapatkan booster atau dosis ketiga Vaksin Covid-19.
Ia membeberkan capaian Vaksinasi di Bali sampai dengan 11 Januari 2022 mencapai 102,77 % untuk Vaksin Dosis 1 dan 91,46 % untuk Vaksin Dosis 2.
“Demikian juga jika dirinci capaian vaksinasi di tiap Kabupaten/Kota yang ada di Bali rata-rata sudah di atas 82 %, yaitu Buleleng dengan capaian terendah 82,2 % Dosis 1 dan 71,2 % Dosis 2, sedangkan yang tertinggi adalah Kota Denpasar 149,3 % Dosis 1 dan 132,8 % Dosis 2,” ujarnya di Denpasar, Selasa (11/1).
Pemerintah menyampaikan program vaksinasi COVID-19 dosis ketiga (booster) yang dimulai 12 Januari 2022 ini akan diberikan kepada masyarakat yang telah mendapatkan vaksin dosis kedua lebih dari 6 bulan lalu.
Program ini diprioritaskan pada kabupaten/kota yang capaian vaksinasi sudah 70% untuk dosis 1 dan 60% untuk dosis 2 yang bisa dicek statusnya di https://vaksin.kemkes.go.id/
Presiden RI Joko Widodo memutuskan vaksin booster untuk masyarakat akan diberikan secara gratis untuk seluruh rakyat Indonesia.
"Saya memutuskan pemberian vaksin ketiga ini gratis bagi seluruh rakyat Indonesia karena keselamatan rakyat adalah yang utama," ujar Jokowi seperti disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (11/1).
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan program booster vaksin Covid-19 mulai 12 Januari 2022. Vaksin ini akan diberikan secara gratis kepada seluruh masyarakat Indonesia.
Booster vaksin Covid-19 diberikan kepada masyarakat berusia 18 tahun ke atas dan sudah mendapatkan vaksinasi dosis lengkap (dua dosis) minimal 6 bulan sebelumnya.
"Bapak presiden mengatakan prioritas diberikan kepada lansia dan kelompok rentan atau immunocompromised. Booster penting diberikan sebagai komitmen pemerintah melindungi masyarakat Indonesia dari ancaman Covid-19 varian baru," ujar Budi dalam konferensi pers digital di Jakarta, Selasa (11/1).
Sebelumnya Ketua Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), Sri Rezeki Hadinegoro mengatakan, ada tiga alasan vaksin booster dibutuhkan. Sri mengatakan, booster dibutuhkan karena antibodi menurun dalam 6 bulan pasca vaksinasi dan bersamaan dengan munculnya varian-varian baru.
Terlebih, hingga kini belum diketahui kapan berakhirnya pandemi yang membuat masyarakat harus punya imunitas yang tinggi. Alasan yang terakhir adalah equity, dalam arti semua orang berhak mendapatkan akses pada vaksin di seluruh provinsi.
"Dalam 6 bulan antibodi menurun, apakah kita kuat menahan, apalagi ada mutasi virus, kita harus hentikan penularan," kata Sri dalam Konferensi Pers secara daring, Senin (10/1).
Tuangkan Komentar Anda