Stem cell atau terapi sel punca yang menjadi inovasi di dunia kesehatan diyakini mampu menyembuhkan bermacam penyakit kronis. Namun inovasi ini masih dalam upaya pengembangan yang pemanfaatannya belum banyak dijumpai di Indonesia. Bali sebagai daerah pariwisata yang mulai mengusung health tourism1 dirancang sebagai pilot project pengembangan inovasi aplikasi stem cell ini.
Hal tersebut diungkapkan oleh Penasehat Khusus Presiden Bidang Kesehatan Nasional, Prof. dr.Terawan Agus Putranto dalam acara 2nd WOCPM Internasional Congress yang berlangsung di Kuta, Jumat (8/11).
Dalam Kongres Internasional tentang Pengobatan Preventif dan Regeneratif, Nutrisi dan Sel Punca ini, Terawan mengatakan, inovasi ini akan menjadi hal baik di masa depan. Namun dalam realisasinya, kata dia harus melalui tahapan-tahapan. Sebelum inovasi ini dijalankan harus kajian ilmiah yang dibuktikan secara klinis ataupun literasi dan telah terpublikasikan dan terbaca di seluruh dunia.
Bali sebagai kawasan pariwisata dengan infastruktur yang lengkap menurutnya sangat cocok dijadikan role model dari penerapan inovasi regenerasi sel yang memberikan banyak manfaat bagi dunia kesehatan ini.
"Jika di Bali sudah berhasil, maka kita bisa kembangkan ke daerah lainnya. Bali jadi role modelnya, ga bisa semua sekaligus, harus fokus step by step," terangnya.
Demikian terkait regulasi terhadap aplikasi stem cel termasuk penerapan preventif dan regeneratif serta nutrisi sudah ada. Dia juga menekankan pentingnya kolaborasi dalam hal ini.
"Jangan sampai kita ketingalan, baik dari segi keilmuan, pelayanan dan regulasinya. Hari ini kita sudah mulai, kita evaluasi. Jangan sampai nanti kita terkaget-kaget karena belum memulai," ujarnya.
Sementara itu, President of the 2nd WOCPm Internasional Congress 2024, Prof.dr. Debby Susanti Panda Vinski, M.Sc, PhD mengatakan, kongres ini menawarkan platform untuk kolaborasi interdisipliner, yang memungkinkan untuk mengeksplorasi persimpangan antara pengobatan pencegahan, terapi regeneratif, nutrisi, dan aplikasi sel punca. Pada kegiatan yang mengambil tema "Batas Baru dalam Pengobatan Preventif, Regeneratif, Nutrisi, dan Sel Punca, Kolaborasi Dunia Masa Depan dalam Pariwisata Kesehatan" dikatakannya mencerminkan komitmen untuk mendorong kolaborasi, berbagi pengetahuan, dan memajukan praktik perawatan kesehatan di seluruh dunia.
"Selama beberapa hari ke depan, peserta akan berkesempatan untuk berinteraksi dengan para ahli terkemuka yang akan berbagi temuan, wawasan, dan pengalaman terbaru mereka. Dari penelitian mutakhir hingga aplikasi praktis, sesi kami akan mencakup berbagai topik yang ditujukan untuk meningkatkan hasil kesehatan dan meningkatkan kualitas hidup," ujarnya sembari mengatakan, kongres ini diikuti oleh 74 negara baik yang hadis secata langsung atau dalam jaringan (daring).