Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mendukung Penyelenggaraan Konferensi Internasional Kedokteran Dunia International Association of Medical Regulatory Auhtorities (IAMRA) di Bali.
Para delegasi akan membahas isu-isu kunci dalam regulasi kesehatan dan kedokteran di seluruh dunia. Ini termasuk bagaimana regulasi merespons dampak teknologi yang sedang berkembang seperti kecerdasan buatan dan gangguan pasar lainnya, peluang dan tantangan dalam berinteraksi dengan masalah-masalah sistem seperti mendukung akses tenaga kerja medis, peran otoritas regulasi dalam mengatasi rasisme dan dampak perubahan iklim, dan bagaimana mendukung kesejahteraan dan kesehatan praktisi dengan baik.
Ketua Komite Organisasi Konferensi dan Ketua Dewan Kedokteran Indonesia, Profesor Dr. Taruna Ikrar di sela-sela konferensi IAMRA di Nusa Dua, Selasa (7/11) menyampaikan Menteri Kesehatan memfokuskan kepada tiga hal seperti transformasi kesehatan Indonesia termasuk di dalamnya hubungan dengan tenaga kesehatan dokter. Kemudian, penyamaan dokter dan terakhir terkait aturan mempercepat transformasi.
Upaya tersebut akan ikut memperkuat kekuatan Indonesia dalam melayani seluruh masyarakat.
"Kami tentu di Konsul kedokteran termasuk IAMRA akan menindaklanjuti pikiran tersebut dan menjadi pemikiran global sehingga bisa menjadi keputusan global," katanya.
Ditanya keberadaan dokter antar negara?. Ia mengatakan Indonesia telah memberikan ruang dokter diasfora termasuk dokter asing untuk berpraktek di fasilitas khusus dengan persyaratan khusus. Termasuk dokter Indonesia bisa praktek di negara luar.
Konferensi Internasional ke-15 tentang Regulasi Kedokteran ini diselenggarakan oleh Dewan Kedokteran Indonesia atas nama Asosiasi Otoritas Regulasi Kedokteran Internasional (IAMRA). Lebih dari 260 delegasi dari 25 negara hadir.
"Ini adalah suatu kehormatan dan keistimewaan untuk menyambut rekan-rekan saya dari seluruh dunia ke pulau Bali. Saya berharap selama tiga hari ini kita dapat melakukan diskusi, pembelajaran, dan menjalin hubungan dalam lingkungan yang indah dan santai," ujarnya.
Ketua IAMRA, Dr. Heidi Oetter, mengatakan sangat antusias dengan tema Konferensi tahun ini: 'Regulasi di dunia yang terganggu: tantangan dan peluang.' Ini juga merupakan kesempatan yang sangat penting, karena ini adalah pertama kalinya komunitas IAMRA berkumpul secara fisik selama lebih dari lima tahun setelah gangguan-gangguan baru-baru ini akibat pandemi.
Selama dua setengah hari ke depan, IAMRA berharap dapat membangun kesuksesan konferensi ini dengan berbagai layanan berkelanjutan untuk mendukung anggotanya dan mitra-mitra, termasuk melanjutkan program webinar, dan berbagi informasi secara rutin mengenai isu-isu praktik terbaik dan teknik dalam regulasi tenaga kesehatan, serta perencanaan untuk konferensi berikutnya pada tahun 2025.
Tuangkan Komentar Anda