Denpasar sebagai pusat ekonomi menjadi daerah tujuan bagi kaum urban untuk mencari pekerjaan. Meski demikian, warga Denpasar masih banyak yang belum memiliki pekerjaan. Dari data yang ada sedikitnya 2,63 persen atau sekitar 13.500 warga Denpasar yang masih berstatus pengangguran.
Menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja, Sertifikasi dan Kompetensi Denpasar, Drs. IGA Rai Anom Suradi, MM., Kamis (12/7) jumlah angkatan kerja di Denpasar yang tercatat mencapai 590.000 orang dari usia kerja sebanyak 600.000 orang. Dalam upaya untuk mengurangi jumlah pengangguran, pihaknya menggelar job fair secara berkelanjutan.
Kali ini, pihaknya sudah menggelar 14 kali job fair yang diikuti oleh sejumlah perusahaan. “Sekarang ini sudah memasuki kegiatan yang ke 14. Job fair ini rutin digelar dari tahun ke tahun dan masih mendapat sambutan yang baik dari kalangan perusahaan maupun pencari kerja,” ujar Anom Suradi.
Dikatakan, job fair diharapkan memberi manfaat kepada pencari kerja, karena ada ratusan lowonong kerja yang ditawarkan 30 perusahaan. Dari kegiatan ini, pihaknya berharap minimal 30 persen terjadi penempatan tenaga kerja atau direkrut.
Karena untuk bisa melakukan kegiatan serupa, sesuai ketentuan pusat, job fair minimal bisa merekrut 30 persen pencari kerja yang masuk. Dikatakan, selain menggelar job fair, sejumlah langkah yang telah dilakukan, yakni bekerjasama dengan sejumlah lembaga pelatihan kerja (LPK) untuk memberikan pelatihan bagi calon tenaga kerja. “Kami memberikan support kepada beberapa LPK untuk bisa memberikan pelatihan, sehingga calon tenaga kerja siap memasuki pasar kerja,” katanya.
Sejalan dengan perkembangan teknologi, pihaknya juga memanfaatkan IT untuk menjaring tenaga kerja. Hal ini dilakukan melalui bursa kerja online. Pengunjungnya cukup banyak, sehingga para calon tenaga kerja bisa mendapatkan lowongan di web ini.
Terkait minat yang mendominasi tenaga kerja di Denpasar, Anom Suradi mengakui keinginan bekerja ke luar negeri cukup banyak. Terlebih, di Denpasar ini tidak terlalu banyak perusahaan besar. Karena itu, banyak tenaga kerja memiliki bekerja ke luar.
Tuangkan Komentar Anda