Sangat kurang rasanya jika anda liburan di Bali tapi tidak membawa apa-apa dari sana, mengingat di Bali sendiri sangat banyak pusat perbelanjaan ramai dikunjungi oleh para wisatawan. Bagi anda yang sedang liburan di Bali, selain anda harus menyiapkan budget untuk akomodasi, anda juga harus menyiapkan budget sendiri untuk belanja atau membeli oleh-oleh dari Bali. Tidak usah menyiapkan budget banyak untuk belanja, karena di Bali sendiri banyak pusat perbelanjaan yang menjual barang-barang dengan harga murah.
Beberapa pusat perbelanjaan di Bali yang menawarkan harga murah memang paling banyak dikunjungi oleh para wisatawan. Di samping itu pusat perbelanjaan yang menjual hasil seni dari Bali juga ramai pengunjung. Beberapa tempat belanja di Bali memang bersaing harganya. Di sini yang anda perlukan cuma kepandaian untuk menawar harga, jika anda tidak pandai menawar lebih baik anda memang harus belanja di tempat belanja yang menawarkan harga pas.
Berikut akan kami sajikan beberapa tempat belanja murah di Bali.
1. Pasar Sukawati
Pasar Sukawati adalah pasar seni paling besar di Bali. Pasar Sukawati terletak di Desa Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali. Bisa ditempuh dalam waktu kurang lebih 45 menit dari Bandara Denpasar. Di pasar ini anda bisa menjumpai berbagai macam pakaian dan barang kesenian khas Bali. Di Pasar Sukawati anda bebas memilih dan menawar harga barang. Di sini anda harus pandai menawar harga barang yang dijual, karena biasanya para pedagang memberikan harga yang agak mahal, padahal sebenarnya bisa anda dapatkan lebih murah.
Jam Buka Pasar Sukawati
Art Market: 10:00 – 17:00
Local Market: 8:00 – 15:00
2. Pasar Guwang
Pasar ini kalah populer dengan Pasar Sukawati. Padahal secara jarak, kedua pasar ini sangat berdekatan. Pasar Guwang terletak di Desa Guwang, Gianyar. Dari Pasar Sukawati jaraknya hanya sekitar 500 meter.
Pasar ini terkesan lebih rapi daripada Pasar Sukawati. Namun, salah satu hal yang mencolok adalah tempat parkirnya yang luas. Pasar Guwang tergolong baru dan memang dibangun untuk mendukung Pasar Sukawati.
Bus-bus wisata mudah masuk ke pasar ini karena lahan parkir yang tersedia memang memungkinkan untuk bis. Barang yang dijual pun sama dengan Pasar Sukawati. Anda tetap harus menawar sebelum membeli.
3. Pasar Ubud
Masih menjual produk-produk yang serupa dengan pasar-pasar seni lainnya. Anda dapat membeli tas anyaman, baju-baju bertuliskan Bali, pakaian tradisional Bali, sampai patung dan lukisan.
Coba juga aneka jajanan pasar yang dijual di pasar ini. Sebaiknya datang di pagi hari. Sebab, siang hari biasanya dipadati oleh rombongan turis. Ingatlah untuk menawar harga sebelum Anda membeli. Serta, jelajahi terlebih dahulu pasar sebelum Anda membeli.
Pasar ini tergolong luas, sehingga Anda perlu masuk ke dalam untuk mendapatkan harga dan barang terbaik. Juga cobalah naik ke lantai-lantai atas. Kebanyakan turis hanya melihat-lihat dan membeli barang di bagian depan pasar. Pasar ini juga pernah menjadi lokasi shooting film Hollywood“Eat, Pray, Love” yang dibintangi Julia Roberts.
Lokasi pasar ini sangat strategis, persis di depan Puri Agung Saren Ubud. Tepatnya di persimpangan Jalan Monkey Forest. Pasar ini berada di pusat Ubud. Oleh karena itu, turis-turis yang menginap dan berjalan-jalan di sekitar pasar pun menyempatkan diri mampir di pasar ini.
4. Pasar Seni Kuta
Turis-turis asing sering membeli kaus-kaus Bali dengan bahan rayon atau katun tipis di pasar ini. Bukan untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh, melainkan untuk dipakai selama pelesir di Bali. Produk paling dicari adalah kaus berlogo bir lokal yang digemari turis-turis Australia.
Lokasinya strategis dekat pusat keramaian pariwisata Bali, sehingga banyak turis asing yang tertarik membeli karena iseng lewat saja. Banyak kerajinan seni seperti patung ukiran dan lukisan yang dijual di pasar ini. Gambar dan motif pun beragam, tak selalu mencirikan budaya Bali.
Pasar ini buka dari sekitar jam 8 atau 9 pagi dan tutup agak malam sekitar jam 7. Letaknya dekat dengan Pantai Kuta dan Jalan Kartika Plaza.
5. Krisna Bali
Krisna Bali merupakan pusat oleh-oleh terlengkap dan terbesar di Bali yang buka selama 24 jam penuh. Krisna Bali terletak di Jl Raya Tuban, Kuta, Bali, bisa ditempuh hanya dalam waktu 5 menit dari Bandara Ngurah Rai. Barang yang dijual di Krisna Bali adalah oleh-oleh makanan khas bali, biasanya cemilan seperti pie susu, ceker garing, keripik, kue kering, buah salak, dodol kering, dan masih banyak lagi. Di toko ini juga menjual kopi khas Bali yaitu Kopi Kintamani, Kopi Mangsi dan Kopi Bali Spirit.
Selain menjual makanan khas Bali, Krisna Bali juga menjual berbagai macam pakaian. Harga yang ditawarkan pun cukup murah mulai dari Rp 15.000,- anda sudah bisa mendapatkan baju untuk oleh-oleh.
6. Joger
Kalau di Yogyakarta terkenal pembuat kaos "Dagadu"-nya, Kata Joger memang cukup populer di Bali dan menjadi icon Bali. Joger terletak di Jalan Raya Kuta dan Jalan Raya Bedugul. Jika saat ini anda sedang liburan di Bali, sempatkan untuk mengunjungi Pabrik Kata Kata Joger dengan membeli pakaian di sana. Pabrik Kata Kata Joger ini menjual T-shirt yang mengandung kata-kata lucu dan aneh, dijamin anda akan suka dengan kata-katanya. Di Joger selalu dipenuhi pengunjung setiap harinya yang ingin membeli kaos dengan kata-kata lucu dan menarik
7 . Galuh Art Shop
Galuh Art Shop terletak di Jalan Raya Batubulan, Gianyar, Bali. Di Galuh Art Shop barang yang dijual yang terkenal adalah Batik. Selain itu di sini juga banyak dijual souvenir menarik seperti T-shirt, pernak-pernik, tas, hiasan dinding, dan masih banyak lagi. Untuk harga sendiri di Galuh Art Shop memberikan harga pas dan tidak bisa ditawar, akan tetapi dari barang-barang yang dijual sudah diberikan diskon khusus buat para pembeli.
8. Celuk
Kawasan Celuk yang terletak di dekat Pasar Sukawati memang terkenal sebagai sentra perak khas Bali. Warna-warni batu mulia yang bertaburan dalam liukan desain khas seniman perak Bali membuat perak Celuk disukai wisatawan mancanegara maupun lokal.
Bila berbicara mengenai kerajinan perak yang ada di Indonesia pastilah nama Celuk di Bali dan Kotagede di Yogyakarta akan langsung terngiang di kepala. Sebagai sentra penghasil perak, kawasan Celuk dan Kotagede sama-sama memiliki pengrajin dan art-shop yang dapat dengan mudah ditemui di sudut-sudut jalan.
Kawasan Celuk yang berada di jalan utama dari Denpasar ke Gianyar sudah dikenal sejak tahun 1976. Kala itu hanya ada 3 pengrajin perak yang menjadi pionir: Sandiyasa, Sura dan Semadi. Perkembangan wisata Bali yang menanjak menjadi sebuah peluang bagi penduduk setempat. Mereka memajang kerajinan perak di pinggir jalan supaya wisatawan yang melewati Celuk mampir lalu berbelanja. Keunikan dan desain perak yang khas membuat perak-perak Celuk diburu wisatawan yang datang ke Bali. Hingga saat ini, hampir setiap hari selalu ada rombongan wisatawan yang datang ke Celuk, baik untuk berbelanja maupun melihat bagaimana proses pembuatan perak.
Tuangkan Komentar Anda