Komunitas open source menggelar PostgreSQL Conference (PGConf.Asia 2019), di Sanur selama empat hari (9-12 September 2019). Konferensi internasional yang pertama kali dilangsungkan di Indonesia tersebut mengusung tema "Saat Bisnis Bertemu Hacker". Sejumlah topik yang terbagi kedalam 30 sesi akan dipaparkan seputar implementasi dan dampak PostgreSQL di dunia bisnis.
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) membuka Konferensi PostgreSQL bertempat di Hotel Grand Inna Bali Beach, Sanur, Senin (9/9)
Dalam sambutannya, Wagub Cok Ace menyampaikan apresiasi dan menyambut baik diselenggarakannya konferensi Internasional ini di Bali seraya berharap pesona dan kedamaian Pulau Dewata dapat memberikan kejernihan pemikiran dalam membahas berbagai hal terkait pengeloaan masalah bisnis di era digitalisasi.
Lebih jauh, Wagub Cok Ace menyampaikan bahwa di industri 4.0 penggunaan teknologi open source seperti PostgreSQL sangat penting dalam membangun kemandirian bangsa. Open Source merupakan darah kehidupan dalam industri 4.0 karena semua connection membutuhkan software yang mudah untuk digunakan. Terlebih Pemprov Bali dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali mengembangkan program Bali Smart Island yang memanfaatkan kemajuan teknologi untuk mendukung berbagai hal termasuk pembangunan perekonomian Bali.
“Hadirnya PostgreSQL ini saya harap beri hembusan segar bagi perkembangan teknologi di Indonesia dan di Bali khususnya. Saya harap dengan konferensi ini lahir berbagai pemikiran inovasi yang berguna bagi kehidupan masyarakat dan sejalan dengan arah pembangunan Pemprov Bali, “ imbuhnya.
Sementara itu Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dalam arahannya melalui Video Conference menyambut baik pengembangan open source dan mendorong penggunaan open source baik di Pemerintahan maupun sektor swasta. Dengan penggunaan open source ini akan dapat meningkatkan kemandirian bangsa.
Konferensi PostgreSQL yang dibuka secara resmi oleh Wagub Cok Ace berlangsung selama tiga hari dari tanggal 9-11 September 2019 mengangkat tema “When Profesionals Meet Hackers” juga menghadirkan Pembicara Utama Bruce Momjian, Kohei Kaigai serta Ivan Pachenko.
Steering Committee PostgreSQL Conference Asia 2019, Julyanto Sutandang menjelaskan, kegiatan ini untuk mempertemukan para ahli, developer, pemerhati, dan pengguna. Ia mengemukakan, konferensi kali ini lebih mengarah kepada acamedy conference yang tidak menghasilkan sebuah keputusan ataupun rekomendasi. Pertemuan tahun ini diharapkan dapat mematangkan PostgreSQL sebagai sofware database open source berbiaya murah.
"Jadi kita membentuk suatu pemahaman, sharing knowledge, sharing ilmu. Karena yang dibahas ini intinya PostgreSQL sebagai sebuah software. Jadi bagaimana software ini dikembangkan lebih baik lagi dengan masukan dari Jepang, dari China, dari Amerika, dari Australia, dari Rusia, supaya kita bisa mengembangkan PostgreSQL lebih baik lagi dengan masukan-masukan tersebut," jelasnya.
"Karena PostgreSQL digunakan diseluruh dunia. Penggunanya macam-macam, dari bank, telekomunikasi, retail, dan lain sebagainya. Dan itu ada di negara-negara lain. Apalagi sebuah software yang paling mahal experiencenya. Software itu akan lebih bagus kalau dia mengalami hal-hal yang bermacam-macam. Dan kalau sudah mature, dia akan memiliki kemampuan yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan itu maka open source menjadi software yang lebih daripada proprietary, karena banyak digunakan oleh orang lain di seluruh dunia tanpa ada biaya yang mahal," pungkas Julyanto Sutandang.
Tuangkan Komentar Anda