Konggres PII ke-12 , Lifetime Achievement kepada Soekarno, Djuanda dan BJ Habibie

Konggres PII ke-12 , Lifetime Achievement kepada Soekarno, Djuanda dan BJ Habibie

Persatuan Insinyur Indonesia akan memberikan anugerah tertinggi insinyur kepada tiga insinyur Bapak Bangsa, yaitu Ir. Soekarno, Ir. Djuanda dan Dr. Ing. BJ Habibie dalam rangkaian Kongres PersatuanInsinyur Indonesia (PII) XXII yang berlangsung 16 -18 Desember 2021, di Nusa Dua, Bali. Hal itu disampaikan Ketua Umum PII Dr. Ir. Heru Dewanto, ST. MSc. Eng, IPU. ASEAN Eng. dalam konferensi pers di lokasi Konggres di Nusa Dua, Bali, 16 Desember 2021.

“Pencapaian luar biasa dari Ir.Soekarno, Ir. DjuandaKartawidjaja, dan Dr. Ing. Bacharuddin Jusuf Habibie telah menunjukkan bahwa sebagai Insinyur dengan pencapaian dan kiprahnya sebagai Kepala Negara atauKepala Pemerintahan, Presiden atau Perdana Menteri, memungkinkanya untuk mewujudkan tugas sebagai seorang insinyur sejati: yakni membangun infrastruktur keinsinyuran sekaligus membangun peradaban Bangsa,” kata Heru Dewanto memberi penjelasan mengenai alasanpemberian penghargaan tersebut.

“PII sebagai organisasi profesi insinyur dan penyelenggara keinsinyuran di Indonesia akan mencatatkan para Tokoh Insinyur Indonesia tersebut dalam sejarah Bangsa dengan menganugerahkan penghargaan tertinggi PII Outstanding Lifetime Achievement Bidang Keinsinyuran,” ujar Heru Dewanto menambahkan.

Heru Dewanto menjelaskan bahwa Ir. Sukarno selainsebagai seorang arsitek yang ahli dalam rancang bangun, ia adalah arsitek kemerdekaan Bangsa Indonesia. Sehingga menjadi Proklamator Kemerdekaan sekaligusPresiden Republik Indonesia yang pertama. Kepemimpinan Ir. Soekarno juga  mewariskan karya-karya keinsiyuran yang luar biasa ikonik, seperti Masjid Istiqlal, Monumen Nasional (Monas), Gedung DPR/MPR, Gedung Sarinah, Wisma Nusantara, Hotel Indonesia, TuguSelamat Datang, Monumen Pembebasan Irian Barat, serta Patung Dirgantara. Di luar ibukota, ada Jembatan Ampera di atas Sungai Musi, Palembang dan Waduk Jatiluhur di Purwakarta Jawa Barat, yang selain berfungsisebagai PLTA, juga mengiari lebih dari  242.000 hektarsawah.

Ir. Djuanda Kartawidjaja, yang menjadi Perdana Menteri Indonesia 1957-1959 dikenal sebagai seoranginsinyur bersahaja namun karyanya luar biasa. Ir. Djuanda adalah pencetus Deklarasi Djuanda pada 13 Desember1957, yang menyatakan kepada dunia bahwa wilayah lautsekitar yang berada dalam wilayah kepulauan Indonesia menjadi wilayah kesatuan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Deklarasi Djuanda ini membuat luas wilayah Republik Indonesia menjadi 2,5 kali lipat, yang semula 2.027.087 km², menjadi 5.193.250 km². Deklarasi yang semula ditentang oleh sejumlah negara maju ini, berkat keuletan diplomasi Indonesia, akhirnya diterima dan ditetapkan dalam Konvensi Hukum Laut PBB ke-III Tahun 1982 (United Nations Convention on The Law of The Sea/ UNCLOS 1982). Konvensi inijuga kemudian diratifikasi dengan Undang-Undang Nomor17 Tahun 1985 tentang Pengesahan UNCLOS 1982.

Dr. Ing. Bacharuddin Jusuf Habibie, adalah tokohinsinyur berikutnya yang mendapat penghargaanOutstanding Lifetime Achievement BidangKeinsinyuran.

 Kiprahnya sebagai Menteri Riset dan Teknologi dan kemudian terpilih menjadi Wakil Presiden RI ini membuat Insinyur Teknik Mesin jenius akhirnyamenjadi Presiden RI di awal era Reformasi (1998-1999). Pada 1973, Habibie menanggalkan kariernya di sebuah perusahaan penerbangan yang berpusat di Hamburg, Jerman Barat, untuk kembali ke Tanah Air.

 Saat menjadi Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek) dalam dua decade BJ Habibie memperkenalkan "Visi Indonesia" menjadi negara industri, yang mampu menyatukan pulau-pulaunya melalui “jembatan udara”, dengan membangun industri pesawat terbang.

 Maka bertumpu pada riset dan teknologi, dibangunlah industri strategis yang dikelolanya, antara lain PT Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN), PT. Perindustrian Angkatan Darat (Pindad), dan PT PAL. 

Sebagai Presiden RI di awal Era Reformasi, BJ Habibie dalam waktu singkat telah melahirkan ratusan undang-undang, kebijakan reformis, seperti kebebasanpers, kebebasan berserikat, pembebasan narapidanapolitik, menaikkan nilai mata uang rupiah, juga restrukturisasi dan rekapitulasi perbankan. Karena itulahPresiden BJ Habibie selain dikenal sebagai “Bapak Teknologi”, juga “Bapak Demokrasi”. 

Pencapaian PII dan ‘Bonus Insinyur’ Kongres PII XII kali ini mengusung tema ‘’Penguatan Insinyur Profesional Menuju Kepemimpinan Indonesia di Panggung Dunia’’. Ini sejalan dengan visi Indonesia sebagai Presidensi G20, yang fokus untuk menyukseskantiga hal yakni penanganan kesehatan yang inklusif, transformasi berbasis digital dan transisi menuju energiberkelanjutan. 

“PII telah melakukan banyak upaya dan pencapaian dalam memenuhi kebutuhan insinyur hingganantinya mencapai ‘Bonus Insinyur’ di Indonesia, ataujumlah insinyur yang surplus melampaui kebutuhan,” kata Heru Dewanto.

Dalam rangka mencapai ‘Bonus Insinyur’ tersebut PII telah melakukan upaya dan pencapaian antara lain, pertama, penguatan profesi insinyur dengan membentuk sistem dan infrastruktur "5 rantai nilai keinsinyuran" (5 engineer value chains) yang telah kompatibel dan setarastandar dunia, sejak para calon insinyur menempuhpendidikan teknik menjadi Sarjana Teknik, lalu menjadi Insinyur melalui pendidikan profesi, selanjutnya jadiInsinyur Professional, melaksanakan Registrasi Insinyurhingga penyetaraan dengan standar global yang diakuisebagai international engineer.

Kedua, dalam pendidikan keinsinyuran PII telahmendapatkan mandat dari Kemendikbudristek sebagaiLembaga Akreditasi Mandiri (LAM) Teknik untuk melaksanakan akreditasi Program Studi Teknik di seluruh perguruan tinggi di Indonesia. LAM Teknik ini menggantikan fungsi BAN PT (Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi) khusus untuk program studi teknik. 

Di tingkat akreditasi internasional, PII juga menyelenggarakan IABEE yg telah ditetapkan sebagai anggota provisional Washington Accord dan Seoul Accord. Artinya sistem akreditasi dari IABEE PII bagiprogram studi teknik dan ilmu komputer juga diakuimemenuhi standar internasional. Sedangkan untukpengembangan standar pendidikan profesi Insinyur telahdibentuk tim TP3I (Tim Pengembangan Pendidikan ProfesiInsinyur) yang merupakan tim gabungan antara PII dan Perguruan Tinggi, yang ditetapkan melalui SK Dirjen Dikti,Kemendibud.

 “Dalam kaitan itu pula mulai tahun 2021 PII Bersama Kemendikbudristek bekerjasama denganPemerintah dan industri Hungaria, mulai mengirim 50 mahasiswa vokasi untuk internship atau magang industridi Hungariasebagai implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka,” kata Heru Dewanto.

Ketiga, dalam peran bagi pembangunan nasional PIIjuga diberi kepercayaan untuk terlibat perencanaanpembangunan nasional melalui kerjasama denganKementerian PPN/Bappenas.

Bappenas dan PII menyepakati kajian dan implementasi perencanaanprogram pembangunan nasional dalam bidangketenagalistrikan dan energi baru terbarukan, pengembangan Ibu Kota Negara, pengembangan kepariwisataan dalam mewujudkan 10 Bali Baru, pembangunan rendah karbon/ekonomi hijau/ekonomi sirkular di tiga provinsi, yaitu provinsi Kepulauan Riau, Bali, dan Nusa Tenggara Timur, serta bidang-bidang pembangunan lain yang disepakati bersama.

Keempat, di bidang kemaritiman PII juga telah berkiprahbersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam melakukan kajian tentang Belitung sebagaiKawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kelautan dan Perikanankhususnya dalam menganalisa dan menyiapkan konsep modeling market yang menarik minat investor.

 Dari hasil analisis PII, ada empat peluang investasi yang bisa dilakukan di Belitung, yakni perikanan tangkap, perikanan budidaya, pengolahan dan ekspor, serta industri pariwisata. 

Model yang bisa dipakai adalah investasi inti plasma. Perairan Kabupaten Belitung memiliki potensisumber daya kelautan dan perikanan yang melimpahkarena berdampingan dengan Laut Natuna, SelatKarimata, Laut Jawa dan Selat Bangka.

 

Kepemimpinan Berkelanjutan

Konggres PII XII 2021 ini juga melanjutkan tradisi setiapkonggres organisasi profesi insinyur ini, yaitu selainmembahas hal-hal strategis di bidang keinsinyuran juga melanjutkan regenerasi kepemimpinan PII.

 Agenda Konggres tersebut adalah menetapkan Wakil Ketua Umum PII periode saat ini menjadi Ketua Umum yang baru untuk melanjutkan periode kepemimpinan selanjutnya dan memilih para kandidat dari para insinyur anggota PII menjadi Wakil Ketua Umum PII yang baru.

 “Regenarsi kepengurusan dan keberlanjutan kepemimpinan di PII selalu membawa angin segar. Termasuk pada Konggres XXII 2021 ini kita juga akan melihat para tokoh insinyur terbaik Indonesia meneruskantradisi baik ini untuk memastikan peran dan kiprah insinyur dalam pembangunan dan pengembangan peradaban Bangsa, sekaligus berperan di panggung dunia,” kata Heru Dewanto menambahkan.

Okantara
Author : Okantara

Sudah melang melintang di dunia media dari lulus kuliah. IB Okantara adalah salah satu founder dari Kabardewata.

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait