Bali berpeluang menjadi tuan ruah PON ke 20 yang akan dilaksanakan pada tahun 2020 setelah masuk dalam tiga besar nominasi Provinsi yang akan menjadi tuan rumah perhelatan olahraaga nasional tersebut. Bersama Bali, Dua provinsi lainnya yaitu Papua dan Nanggroe Aceh Darusalam berhasil lolos setelah melalui mekanisme voting pada rapat anggota KONI Pusat yang digelar di Jakarta Convention Center , baru-baru ini.
Sebelumnya ada enam provinsi yang bersaing memeprebutkan posisi tiga besar tersebut yaitu Nanggaroe Aceh Darusalam, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Papua dan Jawa Tengah. Pada proses voting tersebut Bali mendapat 46 suara, Papua 66 suara dan Nanggroe Aceh Darusalam juga 46 suara. Sedangkan tiga provinsi yang tersingkir yaiu Jawa tengan dengan 28 suara, Sumatera Utara dengan 27 dan Sulawesi Selatan dengan 23 suara. Untuk selanjutnya tahapan penilaian terhadap tigas besar itu akan ditentukan oleh Presiden Republik Indonesia atas siapa yang paling layak menjadi tuan rumah pesta olahraga bergengsi tigkat nasional itu.
Sebelum poses.
Pada kesempatan itu Gubernur Bali, Mangku Pastika, yang didampingi Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta dengan lugas menyampaikan komitmen Pemprov Bali yang akan memberikan peluang kepada semua provinsi peserta PON untuk mempromosikan potensi wisata dan budayanya di Bali di pulau dewata selama PON berlangsung. Selain memberikan ruang promosi secara gratis, Pastika juga berjanji akan menyediakan akomodasi gratis kepada semua kontingen baik atle maupun ofisial , dan menurutnya hal itu tidak hanya melalui MOU tetapi bila perlu akan diatur dengan Perda. “Kemudian semua kontingen juga akan deberikan transportasi lokal gratis dan tour gratis ke beberapa obyek wisata di Bali,” tambah Pastika.
Dengan mengusung konsep Sport, Tourism and Culture , Pastika meyakinkan Tim Penyaringan dan Penjaringan Tuan Rumah PON 2020 KONI Pusat bahwa Bali memiliki sarana dan prasarana yang memadai . Mengenai stadion utama yang diragukan, Pastika mengatakan Bali telah siap membangun stadion utama bagi upacara pemukaan dan penutupan PON ke 20 yang akan mampu menampung 20 ribu penonton. Bahkan anggran mencapai 1 T dan lahan sekuas 24 H sudah disiapkan di daerah Cenggiling Badung Selatan. Sebagai destinasi pariwisata, Pastika yakin masyarakat Bali adalah masyarakat yg paling siap untuk menerima tamu, karena Bali memiliki pengalaman pelaksanaan berbagai event internasional, yang tentunya telah dijamin kondusifitasnya karena dilengkapi dengan sistem keamanan berstandar internasional.
Branding Bali sebagai tujuan wisata internasioan sudah tidak diragukan lagi. "Coba tanya pada semua atlet, pasti mereka akan memilih ke Bali" kelakar Pastika.
Pastika juga menekankan bahwa dengan menjadi tuan rumah PON Bali tidak perlu membangun wisma atlet, namun cukup memanfaatkan hotel-yang sudah ada dan tersebar di seluruh Bali. Demikian pula terkait sarana dan prasarana yang di bangun di Bali, maka setelah acara PON, fasilitas itu tidak akan mungkin terbengkalai, karena semua ini akan bisa dimanfaatkan mendukung pariwisata Bali, khususnya sport tourism.” Sejumlah klub sepakbola ternama sering mengungkapkan keinginannya untuk bisa bertanding di Bali,” ujar Pastika
Tuangkan Komentar Anda