Tim Panitia Tingkat Provinsi Anugerah Penghargaan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Tahun 2021 menggelar rapat koordinasi di Wiswa Sabha Pratama, Kantor Gubernur Bali, Kamis (6/5/2021).
Rapat koordinasi tersebut membahas soal kesiapan Bali mengikuti anugerah Paritrana Award Tahun 2021.
Paritrana Award merupakan salah satu kegiatan rutin yang diinisiasi Kementerian Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko-PMK) Republik Indonesia bersama BPJAMSOSTEK.
Ajang yang telah memasuki tahun kelima ini adalah apresiasi kepada pemerintah provinsi, kabupaten/kota, dan perusahaan yang menunjukkan komitmen serta dukungan terhadap program jaminan sosial ketenagakerjaan.
Deputi Direktur BPJAMSOSTEK Wilayah Bali, Nusa Tenggara, dan Papua (Banuspa), Toto Suharto mengemukakan, berbagai hal dibahas dalam rapat koordinasi kali ini.
Salah satunya evaluasi keikutsertaan Bali dalam Paritrana Award tahun 2020.
"Jadi hari ini kita ingin mempersiapkan untuk tahun 2021, supaya kita bisa lebih sukses, lebih ada persiapan yang matang, untuk baik di tingkat provinsi, kota, kabupaten, kemudian perusahaan dan UMKM," ungkapnya kepada wartawan disela-sela kegiatan tersebut.
"Sekarang kita evaluasi yang tahun kemarin. Tahun kemarin kita itu kan kirim adalah provinsi dan UKM ya," sambungnya.
Toto mengaku, memiliki proyeksi untuk Bali dalam kontestasi Paritrana Award 2022.
Diantaranya mengajukan Pemerintah Kota Denpasar sebagai salah satu kandidat.
Pertimbangannya yaitu komitmen Pemerintah Kota Denpasar dalam mengakomodir seluruh perangkat Desa Adat dalam kepesertaan BPJAMSOSTEK.
"Tahun depan kita ingin ada salah satu kota atau kabupaten yang maju. Kemungkinan besar kan Denpasar bisa kita ajukan, dengan kekuatan di Desa Adat," ungkapnya.
"Jadi nanti yang menentukan urutan itu tim dari sini. Jangan sampai kita usulkan, tetapi katanya. Kenapa katanya? Tidak sesuai harapan. Artinya harus benar-benar dikawal dari awal," imbuhnya
Kepala BPJAMSOSTEK Cabang Bali-Denpasar, Opik Taufik pada kesempatan yang sama mengakui, sebagian besar atau 1.000 lebih perangkat Desa Adat yang terdaftar sebagai peserta.
"Dan ini masih kita akan terus genjot. Mungkin sekitar 400 sampai 500 lagi sisanya. Mudah-mudahan setelah pengurus atau perangkatnya, ini bisa ke komunitas-komunitas lain yang ada di masing-masing Desa Adat," bebernya.
Sementara itu Kepala Dinas Tenaga Kerja, Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Bali, Ida Bagus Ngurah Arda menyampaikan, tim akan membahas secara komprehensif kandidat Paritrana Award 2021.
Pembahasan itu juga dibarengi dengan penilaian holistik ke seluruh kandidat, baik kategori pemerintah, perusahaan besar maupun usaha kecil menengah (UKM).
"Kita lakukan kunjungan ke perusahaan-perusahaan sesuai data BPJAMSOSTEK. Dari data perusahaan tersebut kita nilai, mana yang layak kita usulkan. Tetapi sebelum diusulkan tentunya ada pembinaan-pembinaan untuk memenuhi apa saja yang perlu diperbaiki, sehingga layak untuk kita usulkan," jelasnya.
Arda mengakui, sejauh ini belum memiliki gambaran pengusulan kandidat untuk Paritrana Award 2021.
"Kita tetap gunakan acuan data tahun lalu. Jadi ketika kita menetapkan tahun ini, memiliki dasar siapa saja yang akan kami ajukan," katanya.
Khusus di Paritrana Award 2020, Pemerintah Provinsi Bali kata Arda masuk dalam jajaran finalis.
Menindaklanjuti itu, Pemerintah Provinsi Bali telah memaparkan strategi dan wujud dukung dalam upaya mendongkrak kepesertaan BPJAMSOSTEK baik dari pekerja penerima upah maupun bukan penerima upah.
"Kami memiliki komitmen untuk selalu mendukung BPJAMSOSTEK. Terlebih seluruh program ini akan dirasakan langsung para pekerja yang sudah menjadi peserta," pungkasnya.
Tuangkan Komentar Anda