Kuta-Park23 Creative Hub menyelenggarakan event bertajuk Peluk Nusantara.Kegiatan ini berlangsung selama 31 hari (14 November 2021 - 14 Desember 2021).
Peluk Nusantara merupakan wadah bagi komunitas kreatif Tanah Air dalam mempertontonkan potensi wilayah masing-masing.
Terdapat tiga kegiatan utama selama Peluk Nusantara, meliputi Exhibition (eksebisi), Entertainment (hiburan), dan Kesenian Nusantara.
Eksebisi diisi dengan Painting Nusantara, Surfing Indonesia, Tattoo Traditional Mentawai, dan Seni Lukis.
Hiburan dimeriahkan penampilan The Hydrant, Merapu, D Ori Band, Chiky Monkey Pop, Ubud Vibe Kreatif, Javaroots, Spankmonera, dan De Silver.
Sedangkan Kesenian Nusantara melibatkan potensi Jawa, Borneo (Kalimantan), Maluku, Bali, dan Nias.
Branding Leader Park23 Creative Hub, Yoke Darmawan menjelaskan, Peluk Nusantara sejalan dengan semangat perubahan konsep Park23 dari Mall menjadi "Rumah Kreatif".
Perubahan konsep itu diikuti dengan semangat memayungi aktivitas seluruh komunitas kreatif.
"Dimana komunitas merasa diterima, dan keragaman serta talenta mereka yang unik dan menjadi bagian dari kesatuan yang besar. Karena ekonomi kreatif harus bergerak," katanya kepada Kabar Dewata di Park 23 Creative Hub, Jumat sore (19/11/2021).
"Park23 ini diharapkan menjadi ruang untuk kreativitas sekaligus juga unjuk diri dan mengembangkan talenta dari setiap sektor yang berpotensi besar meningkatkan ekonomi Bali," imbuhnya.
Yoke mengatakan, seluruh komunitas kreatif bisa ambil bagian dalam event Peluk Nusantara.
Bahkan ia memastikan, bisa mengakomodir secara langsung komunitas kreatif yang belum terdaftar dalam gelaran Peluk Nusantara.
"Yang banyak terjadi, justru relawannya (komunitas kreatif) banyak banget. Jadi datang, dan langsung ke meja sekretariat, bilang saya ingin menari, saya punya komunitas untuk musik, saya punya komunitas untuk fotografi, fashion, film," ujarnya.
"Film yang paling banyak. Setiap hari Sabtu, komunitas film unjuk diri, kasih lihat cerita pendek mereka untuk komunitas lain. Itu kan sudah cukup luar biasa. Jadi anak-anak sudah haus untuk bisa tampilkan apa yang mereka miliki dan mendapat feedback dari orang lain," lanjutnya.
Sementara dari gelaran Peluk Nusantara hari keenam (Jumat 19 November 2021) menampilkan sejumlah pementasan epik.
Community Leader Park23, Dewi Lestari mengungkapkan, Peluk Nusantara hari keenam dimeriahkan sederet komunitas kreatif Pulau Dewata.
"Kita ada penampilan barong dari Yayasan Topeng Gianyar, terus ada teman-teman dari komunitas IKMAL (Ikatan Keluarga Maluku), ada dua tarian dari mereka. Lalu ada dari Javaroots itu antusiasme masyarakat sangat tinggi. Karena ada keroncong, tetapi diracik dengan gaya baru," bebernya.
"Terus ada Merapu. Merapu itu komunitas dari saudara-saudara kita di Nusa Tenggara Timur (NTT)," sambungnya.
Dewi menyebut, goals (sasaran) Peluk Nusantara adalah mengumpulkan komunitas dengan berbagai latar belakang.
"Kita percaya, dari Sabang sampai Merauke, Indonesia kaya dengan seni dan budaya. Pada saat pandemi hampir dua tahun ini, hampir mati, tidak ada kegiatan seni budaya. Bersyukur kita kenal dengan Ibu Steve Nandoru, beliau yang mencari dan mengumpulkan teman-teman dari Sabang sampai Merauke, dari berbagai macam komunitas, untuk bisa kembali bergairah," tuturnya disela-sela event yang juga dihadiri Plt. Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun.
"Jadi diundanglah ke Park23 yang kebetulan kita juga sedang menampung teman-teman untuk membangun lagi kreativitas mereka, dari segi seni tari, musik, fashion, terus kalau mereka punya tema untuk wacana workshop untuk pengenalan produk, itu silahkan bisa dipakai tempat ini," pungkas Dewi Lestari.
Tuangkan Komentar Anda