REI Bali Diminta Bikin Model Rumah 100 Tahun ke Depan

REI Bali Diminta Bikin Model Rumah 100 Tahun ke Depan

Dewan Pengurus Daerah RealEstat Indonesia (DPD REI) Bali menyelenggarakan Rapat Kerja Daerah (Rakerda), di Riverside Convention Center, Denpasar, Selasa (4/7/2023). 

Rakerda yang mengusung tema "Kebangkitan Properti Menuju Bali Era Baru" itu dibuka Gubernur Bali Wayan Koster.

Hadir setidaknya 50 peserta dalam Rakerda yang menyuguhkan dua sesi Diskusi panel dengan topik "Bali Era Baru dari Sisi Tata Ruang dan perizinan" dan sesi ke II dengan topik "Bali Era Baru dari sisi pembiayaan dan  perbankan"

Gubernur Koster dalam sambutannya menyampaikan beberapa pesan. 

Salah satunya mengajak REI mengawal dan mendukung keberhasilan Peraturan Daerah (Perda) tentang Haluan Pembangunan Bali Masa Depan (HPBMD), 100 tahun Bali Era Baru 2025 - 2125. 

"Saya minta REI, coba bikin model rumah untuk 100 tahun ke depan yang berkualitas, yang ramah, yang memperhatikan lingkungan, dan tetap menjaga budaya," kata Koster. 

Sementara Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat (DPP) REI, Hari Ganie menyampaikan soal tantangan industri properti Tanah Air. 

Menurutnya, Indonesia masih dihadapkan dengan ancaman resesi global.

"Tanda-tanda bahwa dampak dari kelesuan ekonomi juga sudah terasa di Indonesia. Jadi mitigasi risiko, kehati-hatian tetap harus dilakukan oleh para pengembang," ujarnya.

"Dan di tengah dampak ini juga, persaingan antara pengembang pasti akan menjadi sangat ketat," lanjutnya. 

Ketua DPD REI Bali, I Gede Suardita mengaku akan memberikan atensi khusus untuk kedua hal itu. 

Khusus HPBMD, pihaknya dipastikan akan berpartisipasi dalam menyukseskan program tersebut. 

Direktur BCA Land itu juga menyinggung soal eksistensi developer di Pulau Dewata pascapandemi Covid-19.

Ia memastikan, 90% pengembang perumahan saat ini sudah bisa bekerja dan berkarya. 

"Selama tiga tahun kemarin, berat di awal pandemi Covid-19 itu menurun jauh dari awalnya tahun 2019 itu sekitar 3.000an menurun setengah lebih, cuma 1.500an, terus 2021 meningkat sedikit hampir 2.000an, terus 2022 sudah sekitar hampir 3.000an. Sekarang kuartal kedua 2023, sudah hampir 3.000 unit hunian, padahal baru pertengahan tahun," ungkapnya. 

"Astungkara target REI, 5.000 unit rumah tahun ini tercapai, yang penting regulasi ini tidak ada perubahan signifikan. Apalagi kita sudah dapat kabar gembira, khusus rumah subsidi sudah naik harganya per Juni 2023, dari Rp168 juta di Bali, sudah menjadi Rp181 juta," sambungnya. 

Ketua Panitia Rakerda REI Bali, I Made Dwi Indrawan menyampaikan, akan menyelipkan sesi khusus HPBMD dalam rapat kerja daerah kali ini.

Tujuannya agar anggota REI Bali ikut berperan aktif dalam menyukseskan Haluan Pembangunan Bali Masa Depan.

"Kami mungkin dalam Rakerda ini nanti kita akan godok lagi, kita akan bentuk suatu tim, kemudian tadi Pak Gubernur kan menyampaikan, silahkan REI Bali membuat suatu konsep yang dikolaborasikan, bisa didiskusikan sama Pak Gubernur," sebutnya.

"Itu kami tangkap pesan beliau bahwa Rakerda kali ini akan kami selipkan apa yang akan kita usulkan dalam program-program 100 tahun ke depan untuk membangun Bali ke depan," imbuh Indrawan.

Hal krusial yang akan dibahas terkait ketinggian bangunan, dan menyiasati alih fungsi lahan ketika pembangunan hunian kian banyak. 

"Tetap kami bahas sesuai norma-noma yang tidak melanggar adat, budaya, dan kelestarian agama kita yang ada di Bali," pungkasnya.

Admin
Author : Admin

Kabardewata.com | Media cerdas dari Bali adalah media online independen, berintegritas dan terpercaya menjadi rujukan informasi oleh pembaca.

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait