Larangan Mudik, Volume di Jalan Tol Bali Mandara Diprediksi Berkurang

Larangan Mudik, Volume di Jalan Tol Bali Mandara Diprediksi Berkurang

PT. Jasamarga Bali Tol (JBT) ambil bagian dalam menyukseskan kebijakan larangan mudik oleh pemerintah. 

Direktur Utama PT. JBT, I Ketut Adiputra Karang mengatakan, pihaknya mendorong agar masyarakat taat terhadap imbauan tersebut. 

Ia menilai, kebijakan itu menjadi ikhtiar pemerintah dalam memutus rantai penularan Covid-19. 

Adi mengemukakan, untuk mendukung kebijakan tersebut, PT. JBT telah memasang spanduk imbauan agar tidak mudik di setiap mulut Tol Bali Mandara.

“Kami selaku pengelola Jalan Tol Bali Mandara mendukung imbauan pemerintah untuk tidak mudik," katanya dalam siaran pers yang diterima Kabar Dewata Minggu (9/5/2021). 

"Mari kita dukung program pemerintah untuk menekan penyebaran Covid-19,” sambungnya

Di tengah larangan mudik, Adi memastikan seluruh sumber daya operasional seperti customer service, mobile customer service, PJR, ambulance, rescue, derek, dan Posko Lebaran disiagakan selama 24 jam. 

Para petugas diakui siap memberikan layanan optimal.

Selain itu, untuk pemantauan kondisi lalu lintas terkini terdapat kamera CCTV, Variable Message Sign (VMS), dan Anemometer (alat ukur kecepatan angin).

“Meski demikian, kami imbau seluruh pengendara agar tetap berhati-hati, patuhi rambu lalu lintas, dan cek kendaraan sebelum melakukan perjalanan," ungkapnya. 

"Jika mendapat kesulitan di jalan tol, silahkan hubungi sentral komunikasi di nomor 0361-729999 atau posko Lebaran yang dipersiapkan untuk membantu para pengguna jalan,” imbuh Adi. 

Disinggung dampak larangan mudik, Adi memperkirakan, kebijakan itu akan mempengaruhi volume lalu lintas harian di Jalan Tol Bali Mandara.

Ia memprediksi, terjadi penurunan 15% selama periode Lebaran 2021. 

Dibandingkan kondisi normal, traffic harian berada pada angka 11.000 kendaraan.

Sedangkan pada periode Lebaran 2021 diperkirakan menjadi 9.500 kendaraan per hari. 

Perkiraan tersebut berlaku untuk H-10 hingga H+10 Lebaran.

Selama 22 hari itu volume lalu lintas di Jalan Tol Bali Mandara diprediksi sebanyak 210.000 kendaraan.

“Tahun ini, perkiraan kami volume lalu lintas cenderung akan menurun 15% dari volume normal harian pasca Covid-19 sebesar 11 ribu,” ucapnya. 

Assistant Manager Operation & Maintenance PT JBT Putu Gandi Ginantra ditempat terpisah menambahkan, kondisi serupa sudah pernah terjadi pada tahun 2020.

Ketika itu volume normal harian berada pada angka 9.000 hingga 10.000 kendaraan.

Kemudian begitu memasuki periode Lebaran, turun menjadi rata-rata 8.000 kendaraan.

"Hal tersebut tentu berbeda dengan kondisi sebelum pandemi Covid-19, yakni pada tahun 2019 silam. Pada saat itu, volume normal harian mencapai angka rata-rata 45-50 ribuan. Dan kemudian meningkat sebanyak 5%, pada saat periode Lebaran," tutupnya.

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait