Kinerja Perbankan OJK KR 8 Bali Nusra Catat Kenaikan Aset Pada 2019

Kinerja Perbankan OJK KR 8 Bali Nusra Catat Kenaikan Aset Pada 2019

Jasa Keuangan menyatakan stabilitas sektor jasa keuangan selama 2018 dalam keadaan yang terjaga dan optimistis tren positif  kinerja sektor keuangan akan berlanjut di 2019.

Sepanjang tahun 2018, kondisi perekonomian nasional terpantau sehat dan stabil, yang tercermin di antaranya dari ekonomi nasional yang tumbuh sekitar 5,15% dan inflasi yang terkendali di level 3,13%. Sementara itu sektor jasa keuangan juga tercatat stabil dan sehat, yang merupakan modal penting bagi industri jasa keuangan untuk dapat tumbuh lebih baik dan meningkatkan perannya sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi.

Direktur Pengawasan LJK (Lembaga Jasa Keuangan)  OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara Rochman Pamungkas mengatakan, "pertumbuhan aset umum dan BPR di KR 8 Bali danNusa Tenggara (Provinsi Bali, NTB, dan NTT) mengalami pertumbuhan(YoY) bulan April 2019 berturut-turutsebesar 11,10%, 7,09%, dan 9,74%.Rasio LDR tetap terjaga sebesar81,80% di Provinsi Bali, 128,11% diProvinsi NTB, dan 111,84% di ProvinsiNTT. Persentase NPL di KR 8 Bali danNusa Tenggara sebesar 3,05%,"ungkapnya di sela-sela kegiatan pelatihan dan gathering media massa OJK KR8 di Novotel Kuta Lombok Minggu, (30/072109).

Lebih lanjut Rochman Pamungkas menambahkan kondisi IJK (Industri Jasa Keuangan) non perbankan di regional juga menunjukan pertumbuhan pada April 2019 dibandingkan April 2018antara lain tercermin daripeningkatan jumlah Single InvestorIdentification (SID) yaitu nomortunggal identitas investor pasarmodal yang bertambah signifikan.

Selain itu jumlah pembiayaan oleh IJKnon bank juga mengalamipeningkatan tercermin daripembiayaan oleh PerusahaanPembiayaan dan Perusahaan Modal Ventura.

Sektor yang menyumbang NPL adalah jasa perorangan yang melayani rumah tangga 9,87%, kegiatan usaha yang belum jelas batasannya 8,82%, konstruksi 6,24%, transportrasi pergudangan dan komunikasi 5,67% perdagangan besar dan eceran 5,11%.

Khusus aset perbankan di Provinsi Bali pada April 2019 Rp138,91 triliun, DPK Rp106,87 triliun dan kredit Rp 87,42 triliun. Kemudian untuk aset perbankan di Provinsi NTB Rp 50,71 triliun, DPK Rp 32,13 triliun dan kredit Rp 41,16 triliun. Sedangkan aset perbankan di Provinsi NTT Rp 37,41 triliun, DPK Rp 26,88 triliun, kredit Rp 30,06 triliun. 

5 besar penyaluran kredit berdasarkan sektor diantaranya penerima kredit bukan lapangan usaha 45,74%, perdagangan besar dan eceran 27,94%, penyediaan akomodasi dan makan minum 6,21%, pertambangan dan penggalian 3,39%, pertanian, perburuan dan kehutanan 2,82%. Sedangkan kredit berdasarkan jenis penggunaan disampaikan Rochman adalah kredit konsumsi 45,74%, kredit modal kerja 34,66%, kredit investasi 19,60%.

 

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait