Presiden – Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka akan dilantik, Minggu (20/10/2024). Formasi kabinet Prabowo-Gibran menjadi pembahasan hangat sepekan menjelang pelantikan.
Lebih dari 100 figur telah dipanggil untuk menghadap Prabowo Subianto di kediaman pribadinya di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan. Sejumlah figur yang dipanggil berasal dari berbagai kalangan, baik politisi, profesional maupun selebritis.
Sebut saja nama Fadli Zon (Partai Gerindra), Bahlil Lahadalia (Partai Golkar, Menteri ESDM), Dito Ariotedjo (Partai Golkar, Menteri Pemuda dan Olahraga), Agus Harimurti Yudhoyono (Partai Demokrat, Menteri ATR/BPN) dan Yusril Ihza Mahendra (PBB). Sedangkan dari kalangan profesional dan selebritas serta mantan atlet ada nama Widiyanti Putri Wardhana, Otto Hasibuan, Taufik Hidayat dan Raffi Ahmad.
Namun yang masih menjadi misteri, tidak ada figur asal Bali dipanggil untuk menghadap Presiden terpilih, Prabowo Subianto. Ketua Komisi II DPRD Bali, Agung Bagus Pratiksa Linggih menyayangkan hal tersebut.
“Ya sangat disayangkan sih ngga ada keterwakilan Bali di kabinet. Padahal walaupun kita minoritas, kita adalah jendela indonesia ke dunia,” katanya , Kamis (17/10/2024).
Menurutnya, kabinet ke depan idealnya merepresentasikan kebhinnekaan. Langkah tersebut untuk menggambarkan Indonesia yang terdiri dari banyak pulau dan suku.
“Tentu banyak suku dan budaya di Indonesia yang harus diakomodir sebagai wujud Bhinneka Tunggal Ika,” tegasnya.
“Sehingga, yang terbaiklah yang terpilih untuk ikut di dalam tim,” lanjutnya.
Meski demikian, tokoh muda yang akrab disapa Ajus Linggih itu mengajak masyarakat Bali mawas diri. Masyarakat Pulau Dewata kata Ketua Umum BPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bali itu juga harus sadar, bahwa tidak perwakilan seluruh daerah wajib masuk kabinet.
“Kali ini, Bali bukan salah satu yang terbaik. Ini juga merupakan wake up call utk kita semua di Bali untuk terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) kita,” ujar legislator yang berangkat dari daerah pemilihan Buleleng tersebut.
“Kita harus ingat, trust is earned. Never given. Meskipun demikian, saya rasa orang Bali akan selalu menjadi pendukung setia pemerintah demi citra indonesia, baik di dalam maupun di luar tim,” tutup Ajus Linggih.
Tuangkan Komentar Anda