Pernah mendengar istilah “ditindih” ketika tidur? Sangat banyak hal-hal yang terkait dengan istilah ini. Namun kini, isu tindih ini diangkat ke layar lebar, melalui sebuah film berjudul Mara.
Film Mara dijadwalkan seera tayang di bioskop-bioskop XXI. Buat kamu yang penasaran dengan jalan cerita film ini, BookMySHow akan sajikan ulasan atau review Mara berikut ini.
Keseharian Kate (Olga Kurylenko) sebagai seorang kriminolog terguncang setelah ia bertemu dengan keluarga yang menyedihkan. Keluarga ini diteror dengan tindihan makhluk halus.
Jika biasanya ditindih makhluk bisa lepas begitu saja, namun tidak dengan yang satu ini. Makhluk halus ini justru membunuh korban-korbannya. Cerita ini disampaikan oleh Helena (Rosie Fellner) kepada Kate yang menginvestigasi kematian dari suami Helena.
Sayangnya Kate tidak pernah percaya dengan cerita, tentang makhluk halus yang belakangan diketahui bernama Mara. Namun, rasa penasaran Kate semakin tinggi, ketika di dalam tidurnya ia ditindih oleh sesosok makhluk halus.
Penasaran apakah peristiwa gaib ini benar-benar ada, Kate kemudian melakukan investigasi menyeluruh. Mulai dari Dougie (Craig Conway) yang ternyata sangat paranoid dan hanya menyisakan waktu tidurnya dua jam sehari agar tidak ditindih dan kemudian dibunuh.
Pertanyaannya, bisakah Kate menaklukan misteri ini? Apakah ditindih oleh makhluk gaib terhubung dengan ilmu pengetahuan? Apakah Kate ikut ditindih oleh makhluk gaib tersebut?
Temukan jawabannya di film Mara yang segera tayang di bioskop pada bulan November 2018 ini.
Alur Tak Bearturan
Film Mara dibuka dengan cerita yang sebenarnya cukup menarik. Bahkan sampai pada sepertiga awal film, cerita keseluruhan ini film ini masih terlihat sangat jelas. Gambaran besarnya, film ini mengisahkan tentang bagaimana ilmu pengetahuan harus berhadapan dengan hal-hal supranatural atau gaib.
Bahkan, ketika karakter Douggie dimunculkan, Mara masih menyajikan cerita yang apik. Masih ada perseruan antara sikap rasional Kate melawan sikap irasional Douggie yang mengumpulkan fakta-fakta kematian ketika ditindih.
Namun setelah itu, alur cerita menjadi tidak beraturan. Kate yang masih binggung dengan hal-hal yang tidak sesuai dengan ilmu pengetahuan logikanya kemudian terhubung dengan dunia supranatural dan kemudian terhubung lagi dengan logika.
Alur cerita yang terlalu cepat dan tergesa-gesa dengan berpindah-pindah konflik seperti mempertegas film Mara akan menyajikan misteri-misteri dan pertanyaan kepada penonton.
Benar, pertanyaan-pertanyaan misteri yang sekaligus membuat penonton kebingungan menemukan jawabannya. Apalagi ketika beberapa dokter yang menjadi teman Kate kemudian melakukan pengujian tentang Sleep Paralysis memainkan perannya dengan menggunakan ilmu logika dan pengetahuan.
Buat kamu yang belum familiar dengan istilah tersebut, Sleep Paralysis merupakan kelumpuhan pada tidur. Hal ini merujuk pada ketidakmampuan manusia bergerak ketika sedang tidur ataupun ketika bangun tidur.
Seseorang yang mengalami Sleep Paralysis biasanya akan mengalami masalah untuk menggerakkan anggota badan, tidak bisa mengeluarkan suara dan sebagainya.
Nah, Sleep Paralysis ini yang kemudian dikaitkan dengan peristiwa tindih secara tiba-tiba. Meski masih mengangkat konflik ilmu pengetahuan melawan hal-hal supranatural namun karena cerita yang dibuat secara terburu-buru menjadikan Film Mara terasa tanggung untuk diterima.
Mara
Mungkin kamu akan bertanya-tanya siapa sosok Mara ini sebenarnya. Mara di sepanjang film diceritakan sebagai makhluk gaib yang menindih dan kemudian membunuh manusia dalam tidurnya.
Cara Mara memilih korban pun cukup unik. Mara memilih manusia yang punya rasa bersalah yang sangat besar dan kehidupannya. Mara pun bebas menentukan siapa korbannya. Jika korban tersebut harus mati, maka bagian mata mereka sudah ditandai.
Setidaknya, terdapat empat proses bagaimana Mara akan membunuh korbannya. Memberikan kejutan dengan menampakkan wujudnya pada manusia, memberikan tindihan, mulai menindih dan meraba tubuh manusia dan terakhir menghabisi nyawa manusia.
Diceritakan juga, Mara sebenarnya bahkan tidak pernah ada dalam litersi supranatural Amerika, namun karena seorang warga Jepang yang menetap di Amerika, Mara mulai menghantui semua orang-orang.
Satu-satunya cara agar terhindari dari kematian adalah tidak tidur.
Tuangkan Komentar Anda