Dampak siginifikan dari terselenggaranya vaksinasi Covid-19 terhadap pertumbuhan ekonomi diyakini akan baru terasa bila semua masyarakat sudah menerima vaksinasi. Diharapkan setelah adanya vaksinasi bisa mengembalikan dan mempercepat pertumbuhan ekonomi ke depannya.
“Dampak dari program vaksinasi di Bali ini akan terlihat apabila sebaran penerima vaksin sudah meluas,” ucap pemerhati ekonomi dari Undiknas University Dr. Agus Fredy Maradona, Senin (8/3) kemarin.
Oleh karenanya ia berharap program vaksinasi ini harus terus dilanjutkan kepada kelompok masyarakat lainnya, termasuk para pelaku industri pariwisata (baik sektor formal maupun informal). Utamanya di sektor pariwisata di Pulau Dewata. Program vaksinasi di sektor pariwisata ini adalah syarat mutlak untuk persiapan pembukaan Bali sebagai daerah tujuan wisata dunia.
“Tentunya pembukaan pariwisata Bali bagi wisatawan mancanegara dengan protokol kesehatan yang ketat seperti rencana Free Covid Corridor di mana wisatawan yang datang ke Bali wajib sudah divaksin,” ujarnya.
Dengan adanya protokol kesehatan yang ketat tentu sendirinya para pelaku pariwisata di Bali juga harus sudah divaksin untuk meningkatkan kepercayaan wisatawan mancanegara masuk ke Bali.
Wakil Rektor IV Undiknas University ini pun menilai program vaksinasi sebaiknya juga menyentuh di sektor pendidikan. Vaksinasi harus juga segera menyentuh peserta didik (siswa, mahasiswa) termasuk pengajar guru maupun dosen. Harapannya agar sekolah atau perguruan tinggi bisa segera melakukan pembelajaran tatap muka.
“Untuk pembelajaran tatap muka tentu di awali secara bertahap, misalnya tidak menggunakan kapasitas penuh di kelas,” ungkapnya.
Agus Fredy berharap pendekatannya adalah bersifat edukatif dan insentif. Edukatif dalam arti proses edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat harus terus dilakukan. Dalam hal ini pemerintah tentunya harus menggandeng tokoh masyarakat, figur publik, termasuk figur publik dari generasi muda atau dari generasi milenial. Sementara pendekatan insentif adalah adanya kemudahan bagi mereka yang sudah vaksin. Misalnya bagi mereka yang sudah menerima vaksin tidak perlu melakukan swab test ketika hendak berpergian keluar daerah (misalnya tidak perlu swab test atau rapid antigen bagi penumpang pesawat, mungkin cukup dengan test yang mudah seperti GeNose yang saat ini diberlakukan bagi penumpang kereta api).
Contoh lainnya misalnya, siswa baru diperbolehkan untuk mengikuti pembelajaran tatap muka apabila siswa dan keluarga serumah sudah menerima vaksin.
Tuangkan Komentar Anda