Tim Panitia Tingkat Provinsi Anugerah Penghargaan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Tahun 2021 menggelar rapat koordinasi di Wiswa Sabha Pratama, Kantor Gubernur Bali.
Rapat koordinasi tersebut membahas soal kesiapan Bali mengikuti anugerah Paritrana Award Tahun 2021.
Paritrana Award merupakan salah satu kegiatan rutin yang diinisiasi Kementerian Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Republik Indonesia bersama BPJAMSOSTEK.
Ajang yang telah memasuki tahun kelima ini adalah apresiasi kepada pemerintah provinsi, kabupaten/kota, dan perusahaan yang menunjukkan komitmen serta dukungan terhadap program jaminan sosial ketenagakerjaan.
Deputi Direktur BPJAMSOSTEK Wilayah Bali, Nusa Tenggara, dan Papua (Banuspa), Toto Suharto mengemukakan, berbagai hal dibahas dalam rapat koordinasi kali ini.
Paritrana Award disebut menjadi indikator kepatuhan terhadap peraturan jaminan sosial ketenagakerjaan, sekaligus meningkatkan kepedulian pemerintah untuk mewujudkan hadirnya negara bagi pekerja.
"Ketika kepesertaan jaminan sosial ini meningkat, berarti pemerintah daerah bersama-sama BPJAMSOSTEK akan meningkatkan taraf kehidupan rakyat. Salah satu pilar kesejahteraan rakyat adalah jaminan sosial. Paritrana Award adalah salah satu toolsnya agar pemerintah daerah bisa mewujudkan kesejahteraan melalui program jaminan sosial ketenagakerjaan," katanya dalam siaran pers yang diterima Kabar Dewata Sabtu (19/2/2022).
Toto berharap kabupaten/kota termasuk UMKM di Bali berhasil meraih Paritrana Award 2021.
Paritrana Award bertujuan untuk merangsang peran pemerintah provinsi, kabupaten/kota dan UMKM meningkatkan kepesertaan jaminan sosial ketenagakerjaan.
“Setelah provinsi, kami berharap tahun depan ada kabupaten/kota di Bali yang maju dan meraih Paritrana Award 2021,” katanya.
Menurutnya peluang kabupaten/kota sangat besar.
Semisal Kota Denpasar, yang seluruh pengurus desa adat sudah terlindungi jaminan sosial ketenagakerjaaan.
Gianyar pun dinilai berpeluang menjadi jawara dalam Paritrana Award.
Alasannya, Gianyar berhasil memaksimalkan potensi kepesertaan dari ASN, non-ASN.
Selain itu, Gianyar juga telah mempersiapkan jejaring pengaman bagi pekerja sosial keagamaan dan perlindungan bagi pekerja sosial keagamaan.
"Untuk mempersiapkan hal tersebut sudah ada dua leading sektor yaitu BPJAMSOSTEK Bali Denpasar dan BPJAMSOSTEK Bali Gianyar termasuk tim panitia yang siap berkoordinasi dalam upaya mempersiapkan Paritrana Award," jelasnya.
Toto tidak memungkiri Bali dari sisi pertumbuhan ekonomi belum tumbuh.
BPJAMSOSTEK pun mengalami pengurangan peserta aktif mencapai 50.000 dari sekitar 400.000 peserta aktif.
Khusus Bali sebagian besar yang terdampak adalah sektor formal, mengingat 70% pekerja berkecimpun di sektor pariwisata.
“Untuk itu kita melakukan penguatan koordinasi dengan pemerintah supaya keberlangsungan peserta, khususnya masyarakat pekerja dan tanpa bekerja rentan supaya bisa terjaga,” sebutnya.
Toto mengaku, memiliki proyeksi untuk Bali dalam kontestasi Paritrana Award 2022.
Diantaranya mengajukan Pemerintah Kota Denpasar sebagai salah satu kandidat.
Pertimbangannya yaitu komitmen Pemerintah Kota Denpasar dalam mengakomodir seluruh perangkat Desa Adat dalam kepesertaan BPJAMSOSTEK.
"Tahun depan kita ingin ada salah satu kota atau kabupaten yang maju. Kemungkinan besar kan Denpasar bisa kita ajukan, dengan kekuatan di Desa Adat, perlindungan rohaniawan (pemuka agama) dan pengayah agama (pemangku)," ungkapnya.
"Jadi nanti yang menentukan urutan itu tim dari sini. Jangan sampai kita usulkan, tetapi katanya. Kenapa katanya? Tidak sesuai harapan. Artinya harus benar-benar dikawal dari awal," lanjutnya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Bali, Ida Bagus Ngurah Arda pada kesempatan yang sama menyampaikan, tim membahas secara komprehensif kandidat Paritrana Award 2021.
Pembahasan itu juga dibarengi dengan penilaian holistik ke seluruh kandidat, baik kategori pemerintah, perusahaan besar maupun usaha kecil menengah (UKM).
"Kita lakukan kunjungan ke perusahaan-perusahaan sesuai data BPJAMSOSTEK. Dari data perusahaan tersebut kita nilai, mana yang layak kita usulkan. Tetapi sebelum diusulkan tentunya ada pembinaan-pembinaan untuk memenuhi apa saja yang perlu diperbaiki, sehingga layak untuk kita usulkan," tuturnya.
"Kita tetap gunakan acuan data tahun lalu. Jadi ketika kita menetapkan tahun ini, memiliki dasar siapa saja yang akan kami ajukan," sambungnya.
Khusus di Paritrana Award 2021, Pemerintah Provinsi Bali kata Arda masuk dalam jajaran finalis.
Sementara BPD Bali kategori perusahaan besar dan Kapit Mas kategori perusahaan menengah.
Menindaklanjuti itu, Pemerintah Provinsi Bali telah memaparkan strategi dan wujud dukungan dalam mendongkrak kepesertaan BPJAMSOSTEK baik dari pekerja penerima upah maupun bukan penerima upah.
"Kami memiliki komitmen untuk selalu mendukung BPJAMSOSTEK. Terlebih seluruh program ini akan dirasakan langsung para pekerja yang sudah menjadi peserta," tutup Arda.
Tuangkan Komentar Anda