Jasa Raharja Bali Akui Terjadi lonjakan Klaim Sepanjang Tahun 2023

Jasa Raharja Bali Akui Terjadi lonjakan Klaim Sepanjang Tahun 2023

PT Jasa Raharja Cabang Bali mengajak berbagai komponen terkait mengantisipasi kecelakaan di jalur laut atau penyeberangan di pintu-pintu masuk Bali, di tengah curah hujan tinggi dan padat penumpang saat akhir 2023.

Kepala Cabang Jasa Raharja Bali, Abubakar Aljufri mengakui, terjadi lonjakan klaim sepanjang tahun 2023. 

"Hingga November 2023, klaim santunan yang kami bayarkan mencapai Rp63 miliar lebih," katanya kepada wartawan saat Media Gathering di Kantor Jasa Raharja Cabang Bali, Rabu (6/12/2023). 

Angka tersebut kata Abu naik 20,92% dibandingkan periode yang sama yakni November 2022 yang hanya sebesar Rp52,865 miliar. Klaim yang diberikan berupa santunan bagi 425 korban meninggal dunia sebesar Rp22 miliar.

"Santunan korban meninggal dunia kita naiknya signifikan. Kalau sampai November 2022 itu korban meninggal dunianya 356 jiwa dengan nominal santunan Rp18,9 miliar," ungkapknya. 

Secara data lima tahunan, tahun 2023 juga mencatatkan angka santunan yang luar biasa. Abu tak memungkiri, kondisi ini juga dipicu peningkatan aktivitas pasca status pandemi Covid-19 resmi dicabut. 

"Kalau kita lihat statistik lima tahun terakhir, klaim santunan terendah terjadi pada tahun 2020 yakni Rp40,210 miliar. Itu mungkin karena awal pandemi dan adanya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) ya," sebutnya. 

"Sedangkan tahun ini aktivitas sudah kembali normal. Jadi itu juga memicu kecelakaan lalu lintas. Kalau kami prediksi, pembayaran santunan sampai akhir tahun 2023 di Bali bisa menembus angka Rp70 miliar," lanjut Abu. 

Abu menjabarkan, mayoritas penerima santunan kecelakaan berada direntang usia produktif (26-55 tahun) mencapai 41,12%.

Disusul usia pelajar (11-25 tahun) 36,06%, usia balita dan anak-anak (00-10 tahun) 0,84%, dan usia lansia di atas 56 tahun sebesar 21,98%. 

Menyikapi tren tersebut, pihaknya diakui telah melakukan berbagai upaya pencegahan.

"Kami prihatin yang dominan menjadi korban kecelakaan lalu lintas adalah masyarakat usia produktif. Kami dari Jasa Raharja telah menggandeng sejumlah potensi yang ada seperti desa adat, pihak sekolah, dan kampus untuk bersama-sama menekan angka kecelakaan lalu lintas," ucap Abu. 

"Kami juga mengimbau masyarakat untuk mengutamakan keselamatan dalam berlalu lintas. Saya meminta, masyarakat yang menggunakan pakaian adat juga kalau bisa pakai helm. Karena itu akan mengurangi fatalitas ketika terjadi hal yang tidak kita inginkan," pungkasnya.

Admin
Author : Admin

Kabardewata.com | Media cerdas dari Bali adalah media online independen, berintegritas dan terpercaya menjadi rujukan informasi oleh pembaca.

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait