Dukung GNPIP Melalui Panen dan Penanaman Bibit Cabai di Subak Bangah Baturiti

Dukung GNPIP Melalui Panen dan Penanaman Bibit Cabai di Subak Bangah Baturiti

Panen dan penanaman bibit cabai di Subak Bangah,Desa Baturiti, Kabupaten Tababan dalam rangka Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi (GNPIP). Pencapaian produksi komoditas cabai di Kecamatan Baturiti sebesar 5.823 kwintal terhadap pencapaian produksi cabai di Kabupaten Tabanan sebesar 9.002 kwintal

Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) melalui Panen Komoditas cabai ini, mendapat dukungan yang sangat kuat dari Pemerintah Daerah, mengingat eksistensi Kabupaten Tabanan sebagai lumbung pangan Bali. Komitmen terhadap pertanian tersebut tertuang dalam Visi  Kabupaten Tabanan menuju Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul dan Madani di mana salah satu bidang prioritas yang mendapat perhatian yaitu terkait penguatan pangan, sandang dan papan. 

Sekda Kabupaten Tabanan I Gede Susila mengtakan," para perangkat daerah terkait harus mampu melakukan inovasi dalam keadaan sesulit apapun, jangan pernah mengeluh, karena ini merupakan sebuah komitmen besar kita untuk memajukan pertanian di Tabanan,"ujarnya disela-sela panen cabe di Subak Bangah, Baturiti Tabanan(16/3).

Susila juga berharap kedepan, penanaman bibit cabai yang dilaksanakan hari ini akan menjadi momentum pelaksanaan penanaman di tempat lainnya.

“Saya meyakini dengan prinsip tetap mekenyem dan semangat bangga menjadi orang Tabanan akan menjadi modal penggerak kita memajukan pertanian di Kabupaten Tabanan Era Baru, yang Aman, Unggul dan Madani,"ungkapnya.

Sementara  ditempat sama Trisno Nugroho  Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali mengatakan berkat kerja sama semua pihak, pada bulan Februari 2023, tekanan inflasi melandai sebesar 0,07% (mtm) dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 0,66% (mtm). Namun kita harus terus bersinergi dalam pengendalian inflasi daerah mengingat tekanan inflasi ke depannya masih perlu diwaspadai.

Berdasarkan hasil monitoring harga yang dilakukan oleh Bank Indonesia, sampai dengan posisi minggu ke bulan Maret 2023, masih terdapat potensi kenaikan harga di Provinsi Bali dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

" Kenaikan tersebut bersumber dari harga komponen volatile foods (VF) yaitu cabai rawit, tomat, dan cabai merah, serta pada komponen administered prices (AP) yaitu tarif angkatan udara, bensin dan rokok. Untuk itu, Bank indonesia bersinergi dengan Pemerintah Pusat dan Daerah serta instansi terkait berupaya untuk mengendalikan inflasi pangan melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) antara lain dengan kegiatan gerakan tanam, operasi pasar, pengembangan klaster ketahanan pangan, serta fasilitasi Kerjasama Antar Daerah baik intra Bali maupun luar Bali,"paparnya.

"Selain itu, terdapat tantangan dan risiko yang perlu diwaspadai pada bulan ini terutama kenaikan permintaaan bahan makanan menjelang Hari Raya Keagamaan Nasional (HBKN) yaitu Nyepi dan puasa Ramadhan. Selain itu, kenaikan harga BBM subsidi juga dapat menjadi pemicu

kenaikan harga barang-barang lainnya. Oleh sebab itu, kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama berupaya agar inflasi tetap terkendali,"imbuhnya.

Sebagai bagian dari implementasi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), pada tahun 2022, Bank Indonesia telah membagikan 77.000 bibit pohon cabai kepada 9 Pemerintah Kota/Kabupaten di Provinsi Bali dengan target PKK, Desa dan UMKM binaan, Pasraman dan Pesantren serta Klaster Pangan, yang salah satu klaster penerima yakni KTT Mekar Nadi Sari di Kabupaten Tabanan.

Admin
Author : Admin

Kabardewata.com | Media cerdas dari Bali adalah media online independen, berintegritas dan terpercaya menjadi rujukan informasi oleh pembaca.

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait