Badung-Park23 Creative Hub, Kuta, Bali menginisiasi event bertajuk Peluk Nusantara. Kegiatan ini merupakan wadah bagi komunitas kreatif Nusantara. 

Direktur Pengembangan Pasar PT. Indonesia Paradise Property, Vicky Gozali menjelaskan, Peluk Nusantara adalah satu dari serangkaian event yang diselenggarakan Park23 Creative Hub.

Pihaknya disebut telah menyelenggarakan sejumlah kegiatan dalam dua bulan terakhir. 

"Acara-acara ini adalah aktivasi tempat ini untuk memperkenalkan tempat ini sebagai wadah baru. Jadi tadinya kita dari mall, kemudian kita mengubah konsepnya menjadi creative hub," katanya kepada wartawan di Park23 Creative Hub, Kuta, Bali, Minggu (14/11/2021).

"Creative hub adalah rumah bagi seluruh komunitas kreatif yang ada di Indonesia, tetapi kita mulai dari Bali. Kenapa Bali? Bali itu brandnya sudah dikenal di mancanegara," imbuhnya. 

Vicky mengatakan, Park23 Creative Hub berangkat dengan memperkenalkan berbagai produk keunggulan Bali. 

Jadi tempat ini akan menjadi rumah bagi industri kreatif yang ada di Bali. Berangkat dari Bali dulu. Apakah dari daerah Indonesia lainnya dilarang masuk kesini? Tidak. Silahkan. Tetapi kita mulai dari yang dekat dulu di sekitar kita," jelasnya. 

Ia menjelaskan, beberapa alasan menjadi dasar perubahan konsep Park23 dari mall menjadi rumah kreatif.

Salah satunya adalah menjaring potensi komunitas industri kreatif lokal.

Vicky menilai, komunitas lokal cukup resisten terhadap situasi pandemi Covid-19.

"Komunitas lokal ini lah yang saya lihat masih bergerilya dan masih berbisnis. Justru yang retail-retail besar mulai gulung tikar. Jadi saya melihat komunitas-komunitas ini kenapa bisa hidup? Mereka hidup dari komunitas untuk komunitas. Jadi mereka tidak menunggu dari luar," katanya didampingi Community Leader Park23 Creative Hub, Dewi Lestari. 

"Karena dari itu saya mengubah konsep tempat ini dari mall menjadi rumah untuk komunitas kreatif. Dari sini kita bangun bisnis Bali perlahan-lahan. Jadi rumah ini, bedanya dengan hub lain adalah kita juga akan memiliki program yang sejalan dengan programnya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif," lanjutnya. 

Park23 Creative Hub kata Vicky juga mengajak komunitas aktif mengadadakan event kreatif.

Event yang diselenggarakan komunitas lokal kreatif diantaranya independent movie. 

Independent movie adalah ajang bagi generasi muda kreatif yang memiliki ketertarikan melahirkan film berkualitas. 

"Kemudian ke depannya adalah, komunitas-komunitas ini akan berkolaborasi dengan komunitas lainnya. Misalnya komunitas film berkolaborasi dengan komunitas musik, pernah juga dengan komunitas motor listrik Indonesia. Jadi komunitas motor listrik itu dilukis disini, mulai dari motornya, helmnya. Dikerjakan disini dan langsung dijual," bebernya. 

"Kita berharap mereka joint dengan kita, memberikan kemajuan ekonomi untuk mereka. Jadi kita memberikan eksposur untuk mereka. Kita membutuhkan konten kreatif dari mereka, mereka membutuhkan pengembangan bisnis dari kita," sambungnya. 

Ke depan, Park23 Creative Hub berencana mendatangkan pendidik.

Langkah ini diharapkan mendapat respon Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, utamanya untuk mendatangkan para tenaga pengajar ataupun pendidik. 

"Jadi anak-anak ini harus dididik. Branding itu apa? Mendatangkan revenue itu seperti apa? Cost itu apa? Kemudian pentingnya digital social media itu seperti apa? Nanti ke depannya kita akan ada seperti itu. Kita ada workshop, kita punya classes, punya talkshow. Konten-konten ini didatangkan oleh komunitas-komunitas ini," tuturnya.

"Intinya tempat ini berubah konsep, karena ada pandemi. Pandemi juga membawa keberuntungan sebenarnya. Menghilangkan ego masing-masing orang. Justru dengan adanya pandemi, orang-orang sadar pentingnya kerjasama," pungkasnya.