Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), rata-rata Indonesia mengalami kenaikan suhu sebesar 0,03° setiap tahunnya. Hal ini menyebabkan penggunaan AC saat ini sudah menjadi sebuah kebutuhan untuk masyarakat Indonesia.
Bali mengalami kemarau panjang di tahun 2018. Bahkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah menetapkan beberapa wilayah sebagai zona merah atau rawan kekeringan.
Kondisi tersebut tampaknya memicu permintaanair conditioner (AC). Head of Branch Bali PT. Panasonic Gobel Indonesia, Saiful Anwar kepada wartawan di Denpasar, Jumat (26/10/2018) mengaku terjadi peningkatan pembelian AC sejak Oktober 2018.
"Kalau bicara penjualan sudah mulai naik, karena musim panas. Memang kemarin kan kita tahu sendiri, bencana itu ngefek, seperti di Lombok, untuk Bali sendiri kita akui ngefek. Ini sekarang karena musim panas sudah mulai, permintan AC sudah mulai meningkat, ya sekitar 20%," ungkapnya.
Diungkapkan, transaksi AC di Bali mencapai Rp30 miliar perbulan. Dari jumlah itu pihaknya mampu membukukan penjualan dikisaran 10.000 unit setiap bulan.
"Jadi di Bali sendiri kan yang paling banyak hunian ya. Dengan kondisi ini (kemarau, red) terus seasonnya pariwisata kan menuju akhir tahun semakin meningkat. Jadi otomatis penjualan semakin meningkat juga," paparnya.
Komposisi penjualan, di Bali khususnya Kota Denpasar masih didominasi akomodasi kepariwisataan seperti perhotelan, lalu disusul rumah tangga. Sedangkan untuk market share, Panasonic diakui telah menguasai 19% pasar di Bali. Dengan peluncuran produk baru yaitu AC si-BiRU, pihaknya berharap dapat mengatrol pangsa pasar keangka 25%.
"Jadi kita dengan produk si-BiRU ini kita ingin menambah market share Panasonic di Bali. Sekarang kalau kita lihat kan rumah tangga tidak hanya cukup 1 AC, kalau kita bicara kelas menengah rata-rata punya 2 AC. Kita optimis 2019 ekonomi pasti lebih bagus daripada sekarang, jadi dengan menawarkan pemasangan AC lebih banyak tetapi tidak boros listrik. Kita berharap produk kita terutama AC si-BiRU bisa berkontribusi dalam kehidupan masyarakat agar mendapatkan pendingin yang lebih baik, juga hemat energi dan bisa memberikan kenyamanan yang maksimal," ujarnya.
"Bali itu dibanding area lain di Indonesia, Bali itu masyarakatnya cenderung memilih middle upuntuk barang yang dibeli. Sebagai contoh kami menjual semisal mesin cuci itu yang satu tabung lebih banyak dari dua tabung. Artinya karakter masyarakat Bali sendiri menginginkan barang itu yang tidak hanya murah, tetapi mereka ingin barang yang berkualitas. Targetnya ya untuk AC si-BiRU di cabang Denpasar bisa merebut pasar sekitar 20 sampai 25 persen market sharenya," imbuh Saiful Anwar.
Heribertus Ronny, Assistant General Manager Air Conditioner PT. Panasonic Gobel Indonesia mengatakan AC si-BiRU ini mampu beroperasi pada tegangan listrik yang tidak stabil dan rendah hingga 160V, hal ini membuat AC terlindungi dari penurunan tegangan yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Dilengkapi dengan lapisan Blue Fin di evaporator dan condensor, membuat AC Si-Biru ini tetap tangguh dan tidak bocor.
“For Panasonic, Biru is not just a color. Biru means beyond than the meaning of itself dan Biru melambangkan fitur-fitur utama yang mencerminkan ketangguhan AC terbaru Panasonic. Selain itu, AC si-BiRU ini dapat berumur panjang karena menggunakan material khusus ‘SuperDyma’ yang mampu bertahan walaupun dalam kondisi cuaca yang ekstrim sekalipun.” imbuhnya.
Tuangkan Komentar Anda