Direktur Pengembangan Investasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Edwin Ridwan, CFA, FRM mengunjungi kantor BPJAMSOSTEK Cabang Bali Denpasar, Senin (5/9/2022).
Kunjungan tersebut terkait dengan Hari Pelanggan Nasional (Harpelnas) tahun 2022.
Edwin menjelaskan, Harpelnas 2022 memiliki makna penting bagi BPJAMSOSTEK.
Seluruh direksi dan dewan pengawas disebut turun langsung untuk memberikan layanan kepada peserta BPJAMSOSTEK.
"Karena ingin menjadi lebih dekat dengan para peserta, dan juga ingin memastikan bahwa para peserta merasakan kehadiran negara melalui program-program yang kami berikan," katanya kepada wartawan di Kantor BPJAMSOSTEK Cabang Bali Denpasar, Senin (5/9/2022).
Disinggung besaran klaim, Edwin mengemukakan data nasional per Juni 2022, total 1,92 juta kasus dengan nilai Rp25,12 triliun.
"Kalau dibandingkan dengan posisi Juni 2021, total klaim ini meningkat 42 persen untuk jumlah kasus. Sedangkan untuk pembayaran manfaat meningkat 27 persen," jelasnya.
Sedangkan soal kepesertaan, saat ini tenaga kerja yang sudah gabung BPJAMSOSTEK adalah 30 juta orang.
Angka itu ditargetkan meningkat ke 43 juta peserta pada akhir tahun 2022.
"Kami berharap semakin banyak pekerja Indonesia yang menjadi peserta BPJAMSOSTEK, mengingat bahwa manfaatnya begitu besar," ujarnya.
"Tadi kita sama-sama lihat, ada santunan yang kami berikan kepada salah seorang peserta, dimana manfaat itu sebagian besar adalah manfaat dari Jaminan Kecelakaan Kerja. Karena seperti kita ketahui, dengan iuran yang begitu kecil, manfaatnya sangat besar. Manfaatnya itu bisa 42 kali gaji untuk klaimnya JKK, dan ditambah beasiswa yang kami berikan kepada anak dari peserta, mulai dari TK sampai kuliah," lanjutnya.
Deputi Direktur BPJAMSOSTEK Wilayah Bali, Nusa Tenggara, dan Papua (Banuspa), Kuncoro Budi Winarno di tempat yang sama mengemukakan, pihaknya memiliki strategi yang tegak lurus dalam proses akuisisi tenaga kerja, dan iuran.
"Jadi dengan pemulihan ekonomi di Semester II-2022, yang dimulai bulan April, pemulihan ekonomi di Bali, kita melihat tren kepesertaan yang semakin meningkat, dan tren iuran juga semakin membaik," bebernya.
"Dari situ kami memiliki optimisme, bahwa target dari Banuspa sendiri secara wilayah akan dapat dicapai. Karena Bali ini memiliki kontribusi yang terbesar dari seluruh area yang ada di wilayah Banuspa," lanjutnya.
Ia meyakini, perekonomian Bali yang membaik, akan membuka ruang yang besar untuk menggerakkan seluruh sendi kehidupan masyarakat.
"Jika semua sektor bergerak, maka tenaga kerja juga akan mulai pulih kembali, masuk ke dalam pekerjaan mereka. Mungkin akan dilihat shifting pekerjaan dari yang tadi informal, masuk lagi ke sektor formal, perhotelan khususnya, sudah mulai berjalan," ungkapnya.
Sementara Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bali Denpasar, Opik Taufik mengatakan, Harpelnas menjadi momentum untuk lebih mengoptimalkan layanan kepada peserta.
"Sehingga peserta merasa bahwa ini merupakan bagian dari kebutuhan mereka sehari-hari," tuturnya.
Ia mengakui, tema pekerja tumbuh dan kuat sejalan dengan kondisi perekonomian Bali yang kian pulih.
Opik berharap, dengan kehadiran negara melalui BPJAMSOSTEK, kian memperkuat tenaga kerja Indonesia yang sejahtera dan maju.
"Untuk target di tahun 2022, kami sangat optimis. Jadi dengan adanya perbaikan ekonomi, dan sudah berakhirnya masa pandemi, jadi di sisi pesertaan dan penerimaan iuran kami sudah meningkat, jauh lebih baik dari tahun sebelumnya," tukasnya.
"Kami sangat optimis, di tahun 2022, Kantor Cabang Bali Denpasar dan Kanwil Banuspa semuanya bisa mencapai apa yang sudah ditargetkan manajemen," sambungnya.
Opik menargetkan, BPJAMSOSTEK Cabang Bali Denpasar memiliki setidaknya peserta tenaga kerja aktif sebanyak 140.000 orang.
Saat ini peserta dari tenaga kerja aktif sudah berjumlah 90.000 orang.
"Mudah-mudahan dengan melihat tren, pencapaian target dari bulan ke bulan ini selalu bisa kami capai, sehingga kami optimis akhir tahun ini bisa terpenuhi, bahkan bisa melampaui," pungkasnya.
Tuangkan Komentar Anda