Sebuah hari bersejarah bagi dunia ketenagakerjaan di Indonesia ditandai dengan berdirinya Perum (Perusahaan Umum) ASTEK pada tanggal 5 Desember 1977.
Hari dimana diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 33 dan 34 tahun 1977 sekaligus dijadikan tanda hari jadi Perum ASTEK, yang menyelenggarakan program perlindungan jaminan sosial bagi tenaga kerja di Indonesia.
Kini 44 tahun sudah terlewati dan dalam rangka menyemarakkan Hari Ulang Tahun (HUT), beragam rangkaian kegiatan dilakukan, baik yang terbuka untuk masyarakat umum dan kegiatan internal.
Namun perayaan tahun ini sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelum pandemi.
Karena perayaan dilakukan secara hybrid yaitu mengundang secara terbatas di Plaza BPJAMSOSTEK, Jakarta, dan disiarkan secara virtual melalui zoom yang dihadiri oleh seluruh karyawan BPJS Ketenagakerjaan se-Indonesia.
Kegiatan HUT ke 44 tahun ini selain untuk memberikan apresiasi dan keakraban, juga sebagai ajang refleksi diri bagi seluruh insan BPJAMSOSTEK dalam sejarah perjalanan panjang jaminan sosial tenaga kerja.
Direktur Utama BPJAMSOSTEK Anggoro Eko Cahyo menjelaskan bahwa kegiatan ini sekaligus menjadi penanda keberlangsungan jaminan sosial ketenagakerjaan yang telah melewati berbagai fase dan transformasi hingga menjadi BPJS Ketenagakerjaan seperti saat sekarang ini.
Sebagaimana diketahui, Perum ASTEK sebelumnya berawal dari Dewan Jaminan Sosial (DJS), kemudian bertransformasi kembali pada tahun 1990 menjadi PT ASTEK (Persero).
Tidak lama kemudian berubah nama menjadi PT Jamsostek (Persero) pada tahun 1992.
Perubahan itu diharapkan dapat mengoptimalkan manfaat dari perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan di Indonesia.
Sampai pada akhirnya tanggal 1 Januari 2014, sesuai mandat dari Undang undang Nomor 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), maka PT Jamsostek (Persero) bertransformasi menjadi BPJS Ketenagakerjaan, atau dikenal BPJAMSOSTEK, hingga saat ini.
Dengan mengangkat tema Adaptif Solutif, rangkaian kegiatan yang diselenggarakan ini dimaksudkan selain untuk menyemarakkan HUT ke 44 tahun, juga untuk merefleksikan perjalanan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan di Indonesia.
Beberapa hal penting terkait jaminan sosial ketenagakerjaan antara lain terbitnya Inpres nomor 2 tahun 2021, pencanangan program baru Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) dan Layanan Syariah BPJAMSOSTEK di Aceh.
Program Bantuan Subsidi Upah (BSU) juga kembali digulirkan untuk membantu masyarakat pekerja di tengah kondisi pandemi.
Satu hal yang tak kalah penting sebagai refleksi adalah peningkatan layanan aplikasi Jamsostek Mobile (JMO) dengan berbagai fitur untuk memudahkan peserta mengakses layanan BPJAMSOSTEK.
"Adaptif merupakan salah satu sifat yang harus dimiliki oleh institusi pelayanan publik, tak terkecuali BPJAMSOSTEK. Dalam menyediakan layanan terbaik kepada peserta di tengah pandemi, berbagai langkah terus dikembangkan BPJAMSOSTEK, seperti dengan menerapkan layanan online Lapak Asik (Layanan Tanpa Kontak Fisik) untuk mengakomodir pengajuan klaim Jaminan Hari Tua (JHT) meski dalam kondisi pembatasan aktivitas ketat," kata Anggoro dalam siaran pers yang diterima Kabar Dewata Jumat (10/12/2021).
JMO juga menjadi salah satu terobosan yang adaptif dan solutif mengikuti tuntutan zaman dengan menawarkan berbagai kemudahan bagi para peserta.
"Melalui JMO peserta dapat mengakses layanan BPJAMSOSTEK dimanapun dan kapanpun, mulai dari pengecekan saldo JHT hingga pengajuan klaim JHT secara online," ungkapnya.
"Dahulu sebelum fitur pencairan saldo JHT pada aplikasi JMO, pengajuan klaim JHT ditargetkan dapat selesai dalam kurun waktu 7 hari kerja. Setelah adanya JMO, pencairan dana JHT peserta dapat dilakukan hanya dalam waktu beberapa menit saja," imbuhnya.
Solutif juga menjadi salah satu keunggulan dari BPJAMSOSTEK dalam penyelenggaraan jaminan sosial ketenagakerjaan.
"BPJAMSOSTEK menyediakan Manfaat Layanan Tambahan (MLT) Program JHT bagi peserta melalui kerja sama dengan perbankan untuk memberikan fasilitas KPR (Kredit Pemilikan Rumah), Pinjaman Umang Muka Perumahan (PUMP) dan Kredit Renovasi bagi pekerja peserta BPJAMSOSTEK," jelasnya.
"Contoh konkrit lainnya yang dilakukan BPJAMSOSTEK agar selalu solutif adalah dengan melakukan program vaksinasi Covid-19 bersama elemen pemerintah dan pemangku kepentingan agar mempercepat herd immunity di Indonesia. Dukungan BPJAMSOSTEK ini terbukti mampu berkontribusi dalam menekan penyebaran Covid-19 di berbagai wilayah Indonesia, dengan total 115 ribu dosis vaksin telah disuntikkan," lanjutnya.
Sebagai rangkaian dari HUT BPJAMSOSTEK, salah satu aktivitas refleksi diri yang dilakukan Manajemen BPJAMSOSTEK adalah melakukan kegiatan ziarah ke makam para pendahulu dan tabur bunga di pusara pendiri serta penggagas yang telah berjuang dan berkontribusi besar dalam perkembangan jaminan sosial ketenagakerjaan di Indonesia.
Ia pun menegaskan akan selalu menjaga silaturahmi dengan manajemen-manajemen sebelumnya untuk bisa menangkap filosofi dan visi para pendahulu dan founding fathers agar tetap on track dalam menghadapi tantangan masa depan.
"Di usia ke 44 tahun ini, mulai hari ini hingga seterusnya, BPJAMSOSTEK berikrar untuk terus menggalakkan upaya perluasan cakupan perlindungan program jaminan sosial ketenagakerjaan untuk memastikan kesejahteraan seluruh pekerja dan keluarga dapat terwujud melalui penerapan strategi yang adaptif dan solutif hingga mampu menyesuaikan dengan tuntutan zaman," tegasnya.
Deputi Direktur BPJAMSOSTEK Wilayah Bali, Nusa Tenggara, dan Papua (Banuspa), Toto Suharto di tempat terpisah berharap, sikap adaptif dan solutif ini berdampak pada kesadaran masyarakat menjadi peserta.
Ia memastikan, BPJAMSOSTEK selalu berkomitmen memberikan layanan dan perlindungan bagi seluruh peserta.
"Kami mengajak pekerja untuk bergabung kedalam kepsertaan BPJAMSOSTEK. Sesuai Undang-Undang, BPJAMSOSTEK adalah bentuk hadirnya negara di tengah-tengah pekerja," tegasnya.
"Kami senantiasa memberikan rasa aman dan tenang bagi para pekerja. Tak hanya pekerja, kami juga memberikan rasa yang sama bagi keluarga seluruh peserta," pungkasnya.
Tuangkan Komentar Anda