Denpasar : Delegasi Thailand untuk Asean Social Security Association (ASSA) mengunjungi Kantor BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) Cabang Bali Denpasar, Rabu (13/7/2022).
Kunjungan perwakilan Negeri Gajah Putih itu diterima Direktur Pelayanan BPJAMSOSTEK Roswita Nilakurnia.
Turut hadir Kepala BPJAMSOSTEK Cabang Bali Denpasar Opik Taufik serta sejumlah pejabat BPJAMSOSTEK Wilayah Bali, Nusa Tenggara, dan Papua (Banuspa).
Berbagai hal mengemuka dalam pertemuan tersebut, diantaranya soal seluruh program BPJS Ketenagakerjaan, dan transformasi digital oleh BPJAMSOSTEK.
Tidak hanya itu, delegasi Thailand juga menyampaikan gambaran terkait pelaksanaan jaminan sosial di Negeri Lumbung Padi di Asia Tenggara itu.
Kepala BPJAMSOSTEK Cabang Bali Denpasar, Opik Taufik menjelaskan, delegasi Thailand tertarik dengan skema Jaminan Pensiun (JP) yang dikelola BPJS Ketenagakerjaan.
"Terkait pembayaran pensiun, kalau di kita kan manfaat pensiun itu nominalnya atau angkanya diberikan kepada peserta, itu mengikuti angka inflasi. Kalau di mereka masih yang flat," ungkapnya kepada wartawan di Kantor BPJAMSOSTEK Cabang Bali Denpasar, Rabu (13/7/2022).
"Jadi kalau dia berdasarkan perhitungan iuran mereka misalnya dapat uang pensiun Rp300.000, ya mereka rata sampai seterusnya dapat segitu," lanjutnya.
Opik menyebut, pembayaran manfaat pensiun di Indonesia lebih menguntungkan dibandingkan Thailand.
Karena jika mengacu pada tingkat inflasi, besaran manfaat dana pensiun yang diperoleh peserta bersifat fluktuatif tiap bulannya.
"Pola kita sangat menguntungkan bagi peserta. Tetapi kalau dari sisi kesiapan dana dan sebagainya, ya tentunya kalau dibayar flat kan kita lebih aman dananya," ujarnya.
"Tetapi kalau dari sisi peserta justru skema yang ada di BPJS Ketenagakerjaan tentunya lebih baik," imbuh Opik.
Ketertarikan itu kata Opik menunjukkan kecenderungan skema Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan akan diadaptasi Thailand.
"Sepertinya seperti itu. Tetapi tentunya ada perhitungan-perhitungan aktuaria yang mungkin harus dipertimbangkan oleh mereka, ketika ketahanan dananya lebih dihitung kembali, kemudian tingkat populasinya, tingkat umur/usia kematian di masing-masing negara kan beda-beda," bebernya.
"Jadi mereka melihat itu juga. Tetapi mereka tertarik, bahwa Indonesia memang menjalankan lebih baik, karena pembayaran manfaatnya sudah menyesuaikan tingkat inflasi," sambungnya.
Selain itu, delegasi Thailand juga memberikan perhatian terhadap komitmen BPJAMSOSTEK dalam proses transformasi digital.
Bahkan delegasi Thailand disebut kagum dengan skema dan alur pelayanan yang diterapkan BPJS Ketenagakerjaan.
"Masalah digitalisasi seperti pembayaran melalui JMO (Jamsostek Mobile), banyaknya kanal-kanal yang dimanfaatkan untuk melakukan pendaftaran, pembayaran iuran, kemudian juga adanya PLKK-PLKK (Pusat Layanan Kecelakaan Kerja) yang bisa melayani seluruh peserta. Itu menjadi ketertarikan mereka," ucapnya.
Opik mengakui, transformasi digital BPJAMSOSTEK telah diimbangi berbagai inovasi.
Tidak sekadar terobosan, pihaknya juga secara masif menggalang sinergi dengan lembaga/institusi terkait.
"Kita sudah banyak bekerjasama dengan institusi-institusi, seperti perbankan, e-commerce dan lain sebagainya, yang bisa mendukung program jaminan sosial," pungkasnya.
Tuangkan Komentar Anda