Selain Pariwisata, Kota Denpasar Bisa Jadi Hub Ekonomi Kreatif Berbasis Teknologi

Selain Pariwisata, Kota Denpasar Bisa  Jadi  Hub  Ekonomi Kreatif Berbasis Teknologi

Saat pandemi Covid-19, kondisi perekonomian di Denpasar maupun Bali mengalami kontraksi yang dalam. Pada saat itu, kepala daerah, tokoh masyarakat maupun pelaku usaha menyampaikan harapan agar Bali, termasuk Denpasar jangan lagi bergantung hanya pada sektor pariwisata.

Bahkan di kabupaten lainnya di Bali sudah menggalakan sektor pertanian dan membuat kebijakan yang mendorong lebih besarnya ke sektor pertanian. Tapi kendalanya di Denpasar, alih fungsi lahan pertanian itu sangat tinggi. Lihat saja persawahan yang sebelumnya jalur hijau, sekarang tampaknya tidak lagi sudah sudah beralih fungsi.

Kondisi inilah pemerhati ekonomi dari Undiknas University Agus Fredy Maradona, Ph.D., CA. Rabu (28/5) mengatakan, perlu adanya penelitian untuk mengeksplorasi sektor ekononi potensial selain sektor pariwisata yang dapat dikembangkan untuk memperkokoh perekonomian Kota Denpasar di masa paska pandemi Covid-19.

Penelian sudah dilakukan sejak 2022 hingga 2025 dengan wawancara terhadap informan di setiap kecamatan dan desa/ kelurahan di seluruh Denpasar. Berdasarkan temuan berupa informasi mengenai sektor-sektor ekonomi atau aktivitas usaha yang ada di setiap desa dan kecamatan yang memiliki potensi dikembangkan menjadi sektor ekonomi unggulan masih sektor pariwisata.

“Pariwisata itu masih menjadi sektor yang menjadi fokus perhatian dari pelaku usaha, bahkan sektor lain konstruksi, pengolahan makanan dan minuman, makanan kemasan, usaha oleh-oleh khas Bali tetap saja itu bergantungnya kepada sektor pariwisata,” katanya

Belum lagi investasi yang masuk ke Denpasar ini juga sifatnya berkaitan dengan pariwisata. Di bidang kesehatan misalnya, di Denpasar ada rumah sakit internasional tapi konsen tetap health tourism. Kemudian infrastruktur, membangun properti dan lainnya itu juga ke arah pariwisata.

“Dalam FGD yang melibatkan instansi terkait dari pemerintah, pakar ekonomi, perbankan juga mencuat di lapangan memang ada potensi selain pariwisata yaitu kesehatan mengingat Denpasar merupakan pusat kesehatan, rumah sakit terlengkap itu dari segi jumlah dari segi kapasitas teknologi atau kemampuan ada di Denpasar,” ujarnya.

Potensi lainnya kemudian pendidikan mengingat perguruan tinggi paling banyak ada di Denpasar. Sektor lainnya seperti ekonomi kratif. Menurut Agus Fredy Maradona, Denpasar punya peluang untuk menjadi hub pusat pengembangan ekonomi kreatif berbasis teknologi.

Pertanyaan kini seberapa besar industri-industri selain pariwisata ini memberikan kontribusi bagi perekonomian Kota Denpasar. Sebab kontribusi ekonomi itu pasti berhubungan dengan sumbangannya kepada PDRB, menghimpun tenaga kerja, menyerap tenaga kerja. Karena jangan sampai, gaungnya besar tapi kontribusinya terhadap ekonomi itu tidak ada, begitupula terhadap penyerapan tenaga kerja.

Diakui, sektor pariwisata memberikan kontribusi besar bagi perekonomian karena bukan hanya pajak daerah tapi kemampuannya menyerap sumber daya manusia karena sifatnya padat karya. Pariwisata banyak menyerap tenaga kerja.

“Untuk itu, kita berharap kalau ada sektor lainnya bisa dikembangkan sebagai alternatif dari pariwisata yang harus juga memiliki karakteristik seperti itu menyerap tenaga kerja dan memberikan kontribusi bagi pemerintah daerah, baik melalui pajak retribusi dan juga bagi perekonomian secara keseluruhan,” harapnya

Admin
Author : Admin

Kabardewata.com | Media cerdas dari Bali adalah media online independen, berintegritas dan terpercaya menjadi rujukan informasi oleh pembaca.

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait