Anggaran PD Pasar Dipergunakan Relokasi Pedagang Pasar Anyar

Anggaran PD Pasar Dipergunakan Relokasi Pedagang Pasar Anyar

Kebakaran Pasar Anyar Sari di Banjar Batukandik, Padangsambian Kaja, menghanguskan 108 kios dan los, kini mulai dirancang relokasinya. Dipastikan, biaya untuk membuat tempat relokasi pedagang yang terkena bencana, adalah dana PD Pasar sendiri. Karena bila menggunakan dana APBD Kota Denpasar, tidak bisa dilakukan dengan cepat.

Direktur Utama PD Pasar Ida Bagus Kompyang Wiradana saat dikonfirmasi di Denpasar, Senin (27/8) lalu mengatakan, relokasi pedagang yang terdampak kebakaran akan segera dilakukan. Menyusul sudah ada kepastian sumber dana yang digunakan. “PD Pasar disepakati untuk menggarap tempat relokasi untuk pedagang yang terkena bencana kebakaran,” ujar mantan Ketua Komisi II DPRD Denpasar ini. Kebakaran yang melalap ratusan kios dan los tersebut menelan kerugian sekitar Rp 8,5 miliar. Tempat relokasi sebelumnya direncanakan menunggu anggran perubahan 2018. Namun setelah dibahas lebih intensif, maka disepakati menggunakan anggaran milik PD Pasar. Diperkirakan akan menghabiskan biaya sebesar Rp 200 juta.

Menurut Gus Kowi sapaannya mengungkapkan, realisasi penggunaan anggaran PD Pasar setelah adanya pertemuan sebelumnya dengan pemkot Denpasar. Dengan kondisi pedagang yang memerlukan tempat relokasi secepatnya tidak memungkinkan untuk menunggu anggaran perubahan. Realisasi anggaran yang memerlukan waktu lama, bahkan proses yang cukup panjang membuat pedagang harus dilakukan pra relokasi dengan penempatan yang kurang tertata karena diberikan mencari tempat sendiri. “Pembangunan relokasi sudah sepakat kita gunakan dana dari PD Pasar. Tinggal menunggu rekomendasi dari Pemkot Denpasar langsung kita lakukan pembangunan. Jika menunggu anggaran perubahan memakan waktu dan proses lama,” ungkap Gus Kowi.

Kata dia, saat ini pedagang masih menyebar dibeberapa titik pada blok I, II dan Blok III. “Pedagang saat ini sudah bisa diakomodir dengan pra relokasi, tapi tetap kita harus lakukan relokasi. Soalnya mereka butuh tempat yang nyaman dan tertata. Mereka masih menyebar, dengan anggaran sekitar Rp 200 juta kami ingin mereka bisa kembali dapat tempat yang layak untuk berjualan,” katanya.

Dikatakan Gus Kowi, pihaknya juga sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Denpasar untuk melakukan pengajuan anggaran pembangunan kembali kios dan blok yang terbakar ke Kementerian Perdagangan. Pihakmya berharap dengan dana Tugas Pembangunan (TP) sebesar Rp 6 miliar dari pusat bisa kembali membangun kios dan blok yang terbakar pada awal 2019 mendatang.


Ditayangkan sebelumnya dari situs balipost.com
Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait