Upacara Tumpek Kandang

Upacara Tumpek Kandang

Upacara Tumpek Kandang adalah upacara yang memuja keagungan Tuhan Yang Maha Esa melalui pemeliharaan atas ciptaan-Nya berupa binatang ternak atau hewan peliharaan. Upacara Tumpak Kandang bisa juga disebut hari Tumpak Uye, tumpak kandang ini  jatuh pada setiap hari Sabtu Kliwon Wuku Uye menurut perhitungan kalender Bali-Jawa. Hari ini datang setiap enam bulan (210 hari) sekali.

Pada hari ini umat Hindu Bali membuat upacara memuja keagungan Tuhan Yang Maha Esa sebagai Siva atau Pasupati, yang memelihara semua makhluk di alam semesta ini. Pemujaan ini diwujudkan dengan memberikan upacara selamatan terhadap semua binatang, khususnya binatang ternak atau hewan peliharaan karena segala jenis hewan ini telah membantu dan menjadi bagian penting ekosistim penompang kehidupan manusia di dunia.

Dalam Lontar Sundarigama disebutkan Tumpek Kandang adalah upacara selamatan untuk binatang-binatang, binatang yang disembelih dan binatang piaraan, yang pada hakekatnya adalah untuk memuja Tuhan Yang Maha Esa, Siwa yang disebut Rare Angon, penggembala makhluk.

Umat Hindu di Bali selalu diajarkan secara turun temurun untuk senantiasa menjaga keharmonisan dan keselarasan hidup dengan semua makhluk di dunia dan alam semesta. Semua makhluk memiliki jiwa yang berasal dari Tuhan Yang Maha Esa. Dalam doa umat Hindu sehari-hari (dalam puja Tri Sandhya) menyatakan :Sarvaprani hitankarah (hendaknya semua makhluk hidup sejahtera) doa ini yang bersifat universal untuk keseimbangan jagat raya dan segala isinya.

Upacara Tumpak Kandang ini adalah selamatan atau ungkapan terima kasih/rasa kasih kepada semua binatang, khususnya binatang ternak atau hewan peliharaan. Bagi masyarakat agraris, binatang khususnya sapi sangat membantu manusia. Tenaganya untuk bekerja di sawah, susunya untuk kesegaran dan kesehatan manusia bahkan kotorannya bermanfaat untuk menyuburkan tanaman.

Untuk bebanten/sesajen selamatan bagi binatang tersebut dibedakan menurut macam / golongan binatang-binatang itu antara lain:

  • Untuk bebanten selamatan bagi sapi, kerbau, gajah, kuda, dan yang semacamnya dibuatkan bebanten: tumpeng tetebasan, panyeneng, sesayutdancanang raka.
  • Untuk selamatan bagi babi dan sejenisnya: Tumpeng-canang raka, penyeneng, ketipatdan belayag.
  • Untuk bebanten sebangsa unggas, seperti: ayam, itik, burung, angsa dan lain-lainnya dibuatkan bebanten berupa bermacam-macarn ketupat sesuai dengan nama atau unggas itu dilengkapi dengan penyeneng, tetebus dan kembang payas.

Upacara Tumpak Kandang ini bisa dilakukan di sanggah/merajan yang biasa nya terdapat dirumah rumah (sanggah= pura kecil untuk pemujaan), pemujaan ini dipersembahkan ke pengastawa Sang Rare Angon yaitu dewanya ternak dengan persembahannya (hayapan/widhi-widhana) berupa suci, peras, daksina, penyeneng, canang lenga wangi, burat wangi dan pesucian.

Dari pemaparan diatas dapat kita simpulkan bahwa harus ada keharmonisan, selerasaan dan rasa cinta kasih antara sesama mahluk hidup di dunia ini, karena dengan itu semua akan terasa indah nya.

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait