Target 70 Persen, Relawan Jenggala Bali Siap Menangkan Jokowi-JK

Target 70 Persen, Relawan Jenggala Bali Siap  Menangkan Jokowi-JK

Jenggala Bali siap tempur dalam pemenangan Jokowi-JK pada Pilpres 9 Juli 2014. Menurut Korwil Jenggala Bali, I.B. Agung Gunartawa timnya telah siap bertempur selama sebulan kurang untuk bersosialisasi di Bali. “Target perolehan suara di Bali secara matematis oleh internal tim sekitar 70 persen skala nasional dan Bali sebesar 80 persen,” katanya di Denpasar. Korwil Bali, NTB, NTT ini optimis Jokowi-JK akan menang pada Pilpres mendatang, dengan menggagas konsep Jokowi-JK menjemput aspirasi rakyat. 

Konsep ini dipercaya mampu menggalang suara rakyat, sebab langsung bersentuhan dengan aspirasi mereka. Jenggala Bali yang salah satu relawan pemenangan Jokowi-JK merupakan kumpulan pendukung yang sebagian besar dari kalangan pengusaha. Ditetapkan tanggal 23/5 2014 di Jakarta dengan pembinanya adalah Cawapres Jusuf Kalla. “Tidak ada pelopor kami semua lebur menjadi satu, tidak bijak rasanya untuk mensegmentasi seseorang atau backgroundnya,” ujar Gunartawa ketika ditanyakan banyaknya kader golkar yang  ada dalam tim tersebut. Bagi Gunartawa semuanya satu persepsi dengan visi-misi yang sama sesuai dengan prinsip  Jokowi dan JK.  

Strategi jemput aspirasi ini merupakan strategi lama yang kembali dibangun dengan konsep yang lebih menukik. Misalnya dengan diluncurkannya mobil aspirasi di semua provinsi Se-Indoensia, begitu juga contributor di daerah-daerah. Kelanjutan aspirasi rakyat? 

“Aspirasi ini bukan hanya formalitas setelah dikumpulkan selanjutnya akan dioptimalisasi untuk tabulasi dan dikirim ke Jakarta,”katanya. Sebagai pedoman Jokowi-JK dalam membangun Indonesia kedepan, tentunya akan diakomodir dengan mekanisme yang sesuai. Sasaran pemilih yang dibidik merupakan kalanganmiddle up (menengah keatas), didasarkan pada pemikiran multiflayer efek. “Kalau atasannya sudah kami pegang, otomatis bawahannya mengikuti,”ujarnya. 

Gunartawa menegaskan sasaran utama tentunya rakyat jelata dan kaum golput serta para pemuda-pemudi bangsa. “Pola lainnya yang kami terapkan adalah komunikasi secara sporadis yang tidak sistematik. Bermain di media yang posisinya semakin mempengaruhi pemikiran rakyat, proses konsolidasinya variatif namun tujuan akhirnya sama saja” ungkapnya seraya mengatakan kalau bagi-bagi sembako sangat konvensional dan transaksional. 

Baginya Jokowi-JK ibarat produk kelas premium dengan kualitas murni, sehingga gampang dijual dalam artian dipromosikan. Apalagi Jokowi sangat melekat dengan hobi blusukannya sehingga terekam baik di mata rakyatnya. Ketika disinggung sumber pendanaan Tim Jenggala Bali, Agung Gunartawa secara normatif mengatakan, semua tim dan relawan memberikan dana secara spontanitas, “Namanya juga relawan, rela berkorban,”ceritanya. Namun ketika disinggung masalah Black Campaign Gunartawa menegaskan telah ada tim khusus yang menanganinya. Tim ini terdiri dari relawan non struktural yang mengcover dan menyelidiki di lapangan. “Kami tidak akan memulai Black Campaign sesuai amanat yang diberikan,” ujarnya. 

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait