SBY Ajak Umat Hindu Turut Menjaga Iklim Demokrasi

SBY Ajak Umat Hindu Turut Menjaga Iklim Demokrasi

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak segenap umat Hindu untuk turut menjaga iklim damai demokrasi, sesuai dengan semangat dan makna perayaan Nyepi, selain itu juga kepada seluruh rakyat Indonesia, hendaknya menjaga persaudaraan, kedamaian dan toleransi. Hal ini disampaikan Presiden saat menghadiri perayaan Nyepi Tahun baru Saka 1936 bagi Masyarakat Korpri, TNI dan Polri di Mabes TNI Cilangkap, .

Dalam kesempatan ini, untuk kesekian kalinya Presiden juga menyampaikan rasa syukurnya, atas suksesnya pemilu legislatif 2014 yang dapat berjalan dalam damai, tanpa kericuhan yang berarti, di tengah masyarakat Indonesia yang sangat beragam. Untuk selanjutnya bangsa ini akan segera memilih Presiden baru di bulan Juli 2014 mendatang. Terhadap hal ini Presiden berpesan bahwa pembangunan ialah proses berkelanjutan, bukan suatu hal yang sekali jadi, karenanya keberlanjutan proses pembanguann harus dijaga dalam kondisi damai. “Hasil pembangunan yang kita buat satu dasawarsa ini harus dilanjutkan, siapapun yang terpilih nanti, kita wajib mendukungnya agar beliau bisa terus melanjutkan pembangunan, saya harap suksesi kepemimpinan nasional juga berjalan baik dan menjadi tradisi yang baik di negeri kita” Pesan Presiden

Kehadiran Presiden dalam perayaan Nyepi ini adalah yang ke - sembilan kalinya. Presiden selalu hadir setiap tahun, sesuai semangat menjaga nilai nilai luhur budaya Indonesia, yang menyiratkan sikap penuh kasih dan toleransi. “Semuanya berangkat dari ketulusan hati untuk berbagai kasih sayang dengan segenap umat hindu, untuk yang terakhir kalinya saya sebagai presiden menghadiri perayaan dharma santi nasional yang memiliki makna yg mendalam,” ucap Presiden.

Diharapkan sikap penuh toleransi akan terus menjiwai setiap warga Indonesia dalam menciptakan negara yang makin maju, adil dan sejahtera, dalam semangat bhineka tunggal ika. Kerukunan tidaklah datang dengan sendirinya, Namun harus senantiasa diciptakan, dan dipelihara.

Perayaan Nyepi ini berlangsung hikmat dibuka dengan Tari Sri Kamelawi
dan Pembacaan sloka kitab suci Wedha. Ketua Panitia Brigjen (Pol) Dewa Bagus Made Suharya  mewakili seluruh umat Hindu menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Presiden yang senantiasa meluangkan waktunya untuk hadir.

Hari raya Nyepi tahun ini diisi umat Hindu dengan rangkaian upacara melasti, upacara tawur kesange dan ditutup dengan kegiatan bhakti sosial. Seluruh kegiatan tersebut menggambarkan adanya hubungan yang harmonis antara manusia dengan tuhan, dengan alam dan antar sesama manusia. Upacara tawur agung dan persembahyangan dilaksanakan di pelataran candi prambanan dengan dihadiri pula oleh menteri agama Suryadharma Ali dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.


Tepat pada 31 maret 2014 lalu sebagai puncak hari raya nyepi umat Hindu melaksanakan catur brata penyepian yaitu amati geni, amati karya, amati lelanguan dan amati lelungayan, tujuan pelaksanaan catur brata nyepi adalah untuk melakukan instrospeksi diri meningjatkan kualitas kehidupan jasmani dan rohani. Perayaan ini juga dilengkapi dengan pembacaan oratorium sumpah bishma yang menggambarkan keteguhan hati sang bishma untuk tetap memegang janji atas sumpah yang diucapkan untuk bertekad setia mengabdi kepada bangsa dan negara.

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait