Sandiaga Uno Jabat Menparekraf, ASITA Bali Berharap Border international Segera Dibuka

Sandiaga Uno Jabat Menparekraf, ASITA Bali Berharap Border international Segera Dibuka

Jabatan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia resmi berpindah tangan dari Wishnutama Kusubandio kepada Sandiaga Salahuddin Uno. 

Sandiaga Salahuddin Uno diangkat sebagai Menparekraf RI berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 133/P/2020 tentang Pengisian dan Penggantian Beberapa Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju Periode 2019-2024.

Asosiasi perjalanan wisata di Bali menyambut positif dipilihnya Sandiaga Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ( Menparekraf) RI. Ke depannya diharapkan ada gebrakan recovery pariwisata.

“Kami sambut positif Menparekraf yang baru kendati di saat pandemi Covid-19 sangat sulit dalam menjalankan tugas. Semoga beliau punya gebrakan khusus untuk merecovery pariwisata nusantara,” kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (DPD Asita) Bali, Komang Takuaki Banuartha di Denpasar Rabu (23/12/2020).

Menurutnya sebagai asosiasi perjalanan wisata sudah pasti mendukung, apalagi kebetulan ada 3 strategi yang akan diterapkan. Pertama inovasi terhadap tehnologi. Kedua adaptasi dan ketiga kolaborasi. Ketiga strategi tersebut memang menjadi strategi Asita.

“Kami sangat berharap bisa bersinergi dan berkolaborasi ke depannya, demi bangkitnya pariwisata Indonesia dan Bali khususnya,” ujarnya.

Ia pun berharap pula agar setiap kebijakan selalu berkoordinasi dengan asosiasi.Khususnya Bali dengan pariwisata budayanya agar didukung penuh oleh Kemenparekraf. Sebab, Asita sebagai asosiasi yang mendatangkan wisatawan domestik maupun mancanegara. 

“Tahun 2021 misalnya, harapan kami border international segera dibuka. Asita beserta beberapa asosiasi lainnya akan membuat event-event skala international untuk membangkitkan pariwisata Bali,” paparnya.

Yang terakhir, Komang Banu berharap Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dapat berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri serta Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia untuk membahas pembukaan border internasional.

Ia memastikan, seluruh pelaku industri pariwisata sudah siap menyambut kedatangan wisatawan mancanegara. Terlebih industri pariwisata Indonesia saat ini telah dibekali dengan sertifikat CHSE atau Cleanliness (kebersihan), Healthy (kesehatan), Safety (keamanan), Environment Sustainability (kebersinambungan lingkungan). 

"Kami dari ASITA beserta beberapa asosiasi lainnya juga akan membuat event-event skala international untuk membangkitkan pariwisata bali," pungkasnya.

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait